Atau pasrah mengikuti arus dengan menyesuaikan selera masyarakat yang dominan menonton tv (di tv). Pilihannya sulit, namun langkah terbaik mereka adalah tetap mempertahankan TNS dan ITS sebagai program andalan mereka ditambah dengan manuver berani mereka untuk menayangkan program tv yang menjamin akan ditonton oleh masyarakat secara luas.
Salah satu jenis program tv yang harus berani diambil oleh Net adalah olahraga. Beberapa tv swasta nasional bisa mempertahankan rating share mereka selain karena program musik, sinetron, dan/atau FTV-nya, mereka juga memiliki jenis program tv olahraga.Â
Dari siaran live sampai highlight seputar olahraga tetap mereka pertahankan sampai detik ini. Inilah yang justru dikurangi bahkan bisa disebut dihilangkan oleh Net.
Mereka yang awalnya memiliki program siaran pertandingan olahraga, justru tidak lagi memilikinya. Begitu pula dengan berita olahraganya. Ini yang membuat Net seperti terlalu aneh jika disebut sebagai televisi masa kini. Apakah benar televisi masa kini adalah televisi yang tidak menghadirkan jenis program olahraga?
Jadi, di samping mempertahankan dua tiang utamanya tersebut, NET TV diharapkan dapat bermanuver dalam menambah program tv-nya yang non-entertaining khususnya jenis olahraga.Â
Meski olahraga cenderung hanya disukai oleh kaum laki-laki, namun ini dapat diambil sebagai langkah pertama dibandingkan mencoba mencari-cari program-program yang merubah secara "radikal" image Net.
Mempertahankan memang sulit, tapi jika masih ada cara untuk tidak benar-benar hancur, maka itu harus (segera) dilakukan oleh Net. Memang mengambil hak siar olahraga itu butuh dana besar.
Namun, jika ada pembangunan kerja sama yang bagus antara Net dengan para sponsor, maka program itu bisa diambil. Toh, banyak sponsor yang identik dengan olahraga dan bahkan secara khususnya bertemakan olahraga. Jadi, mengapa tidak untuk dicoba (mengambil hak siar olahraga)?
Lekas berbenah Net! Tetaplah bertahan sebagai "the agent of change"!
Malang, 9-10 Agustus 2019
Deddy Husein S.