Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kita Sulit Menghindari Ketergantungan

21 Juli 2019   21:32 Diperbarui: 25 Juli 2019   12:24 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketergantungan medsos. (Tech.co)

Bisa berupa grup pecinta sastra, film, serial Korea, komik, dan lain sebagainya. Lalu, dari sana kamu dapat membuat semacam aksi peduli sosial (menggelar santuan dhuafa/anak yatim dan sejenisnya) dengan berangkat dari komunitas/grup tersebut.

Melalui cara-cara sedemikian rupa, adiksi kita tidak akan terlihat seratus persen buruk. Karena, dewasa ini, adiksi itu dipandang negatif ketika kita hanya melakukan satu hal dan satu hal itu terlanjur mendapatkan stigma dari masyarakat. Ditambah dengan fakta memilukan, bahwa kebanyakan orang akan mudah sekali membeo stigma tersebut tanpa ada upaya untuk menggali informasi dari sudut pandang yang lain.

Lalu, bagaimana jika kita sudah terlanjur dicap sebagai orang yang ketergantungan (apalagi dicap sebagai eks pengguna narkoba)?

Sosialisasikan apa saja kegiatanmu selain apa yang kamu adiksi tersebut. Karena, seringkali orang sekadar menilai baik-buruk itu berdasarkan sampul, atau review dari orang lain. Maka dari itu, jangan ragu untuk menunjukkan kepada orang lain tentang apa saja yang kamu lakukan.

Memang, terasa seperti pamer atau sedang "menelanjangi diri sendiri". Namun, dengan keterbukaan itu, kita bisa saling melihat dan mawas diri. Karena, tidak selamanya seseorang itu hanya melakukan hal-hal yang dianggap buruk. Orang itu pasti juga dapat melakukan hal-hal baik selayaknya orang lain.

Terkadang kita perlu jujur dalam bermedsos ketika itu diperlukan, walau kadang dinilai norak. Asal tak sering dilakukan. (Tech.co)
Terkadang kita perlu jujur dalam bermedsos ketika itu diperlukan, walau kadang dinilai norak. Asal tak sering dilakukan. (Tech.co)

Inilah yang patut digarisbawahi, bercermin. Dewasa ini, bercermin itu susah dilakukan, meski selfie marak dilakukan. Karena, setiap orang sudah merasa paling cantik/ganteng (benar), sedangkan yang lain paling buruk/jelek (salah). Dari situlah penghakiman terjadi dan itu sangat tidak bagus. Sama halnya ketika publik menilai para pengguna narkoba adalah orang-orang yang salah dan ternoda. 

Tapi, bagaimana dengan diri kita masing-masing? Apakah kita juga tidak punya salah dan noda? Jangan-jangan, noda kita lebih besar daripada mereka. Aduh!

Jadi, melalui tulisan ini, harapannya, Nunung dapat direhabilitasi dan kembali bisa menjadi seseorang yang mampu menghindari adiksi yang negatif seperti narkoba. Semoga, pasca penangkapan itu, Nunung dapat mencari adiksi yang lebih positif, seperti berolahraga. Karena, dengan rutinitas berolahraga, stamina akan lebih terjaga dan tentunya fisik akan lebih baik. Jika fisik dan stamina bagus, tentu rutinitas bekerja akan lebih lancar lagi.
Semoga, dan selamat mencoba!

Tulungagung, 20-21 Juli 2019
Deddy Husein S.

Bacaan relevan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun