Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lagu "Wanitaku" Simbolkan Perihnya Cinta Sejati

11 Juli 2019   15:14 Diperbarui: 11 Juli 2019   15:32 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini bukan hanya karena untuk mengobati kerinduan dalam mendengarkan lagu-lagu terbaru NOAH. Namun juga untuk menanggapi selentingan kabar heboh tentang dunia percintaan dan pernikahan akhir-akhir ini (mumpung sedang musim pernikahan). Dunia percintaan dan pernikahan memang seringkali bertautan dan sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Meski tak bisa dipungkiri juga bahwa tidak semua orang yang saling mencinta kemudian bermuara pada pernikahan. Begitu pula pada pernikahan yang tidak selamanya didasari pada rasa saling mencinta.

Apalagi dunia semakin maju dan semakin menghimpit setiap individu untuk dapat mentas dari kesulitan (kekurangan ekonomi dan status sosial). Sehingga, terkadang pernikahan dianggap beberapa bagian masyarakat adalah salah satu solusi hebat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Maka tidak mengherankan jika tahun sudah menyentuh angka 2019 atau 70 tahun lebih pasca kemerdekaan, namun kehidupan masyarakat di Indonesia semakin kembali pada kebiasaan masa lalu. Yaitu, perjodohan dan pernikahan paksa.

Selain itu, terdengar pula adanya kabar tentang peraturan daerah yang mencoba mengesahkan poligami. Sehingga, hal ini mengakibatkan adanya dilematis bagi beberapa bagian masyarakat yang masih sangat memuja kesucian cinta dan hakikat manusia yang hidup berpasang-pasangan. Kesucian cinta biasanya mengarah pada kepemilikan pujaan hati yang dapat membayangi imajinasi seseorang, dan biasanya yang dibayangkan pun hanya satu sosok saja.

Begitu pula pada hakikat hidup berpasang-pasangan yang tertuang pada salah satu surat yang ada di kitab suci sebuah agama. Di situ, kurang lebih terjemahannya adalah manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan. Sehingga, laki-laki (pasti) akan bersama dengan perempuan. Jika dirunut dengan istilah pasangan, maka itu terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan. Tidak kurang, tidak lebih. Pas!

Penjabaran tentang cinta dan pernikahan inilah kemudian menjadi pembayangan yang selaras ketika kita mendengarkan lagu yang sedang menjadi perbincangan hangat beberapa waktu ini --khususnya di akhir bulan Juni kemarin. Yaitu, lagu terbaru NOAH yang berjudul Wanitaku.

NOAH di kapal. (Tabloidbintang.com)
NOAH di kapal. (Tabloidbintang.com)
Sebenarnya, lagu ini sudah mengudara sekitar tahun 2016-an. Namun saat itu masih dalam bentuk reff/chorus saja. Sedangkan, kali ini lagunya sudah berwujud sempurna dengan adanya verse 1, 2, bridge, dan chorus.

Saat itu, reff-nya sudah sangat kental membahas tentang cinta yang menyiratkan adanya harapan dari seorang laki-laki. Yaitu, pengharapan agar hubungannya dengan si perempuan pujaannya dapat bertahan (lagi).
"Apa yang kau cari, wanitaku
Apa yang kau cari
Tempatmu di sini, pujaanku
Tempatmu di sini"
Gambarannya semakin menguat ketika disambung dengan baris terakhir di reff-nya:
"Tetaplah bersamaku,
Tetaplah di sini"

Sekilas, lagu ini dapat menjadi lagu yang tepat untuk didengarkan dan menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan yang sedang dirundung masalah ataupun bisa disebut sedang kurang harmonis. Melalui pernyataan yang sangat gentle-man seperti lirik tersebut, kemungkinan si perempuan yang mendengarnya juga akan berpikir bahwa bertahan bukanlah hal yang buruk ketika sedang terjadi perselisihan.

Apalagi jika masih dalam tahap pacaran, maka perselisihan justru harus terjadi agar kedua pihak tahu bagaimana karakter depan-belakang masing-masing. Karena, terkadang menyukai orang itu juga dapat terjebak di karakter depannya saja. Namun, ketika sampai pada karakter belakang, bisa jadi itu membuat adanya kekurang-cocokan. Dari sinilah, harus ada upaya untuk bertahan sekuat mungkin sebelum perpisahan menjadi keputusan terakhir yang tentunya berat untuk dijalani.

Bagaimanapun perpisahan itu, tetap saja akan memberikan bayangan atau ingatan yang akan sulit untuk segera dilupakan. Sehingga, kemunculan lagu ini juga akan sangat menguatkan suasana kesedihan bagi pasangan-pasangan yang pada akhirnya berpisah. Padahal apa yang dicari bisa saja masih ada di dalam hubungan itu jika mampu bertahan lebih lama lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun