Dewasa ini, di sepakbola dunia semakin meningkat nominal transfer yang dikeluarkan demi menebus para pemainnya. Tidak hanya untuk pemain berposisi penyerang (sayap dan tengah) yang dapat menghasilkan mega-transfer di dalam bursa jual-beli pesepakbola itu. Namun, kini pembelian pesepakbola yang mahal juga mencapai posisi paling belakang; penjaga gawang.
Kiper -sebutan lainnya- saat ini juga mampu menyita perhatian di dalam bursa transfer dengan menciptakan transaksi besar antar klub yang berkaitan dengan si pemain.Â
Di dalam beberapa musim terakhir, sudah terjadi beberapa transfer besar yang mengedepankan penjaga gawang. Sebut saja Ederson Moraes (Manchester City), Alisson Becker (Liverpool), dan Kepa Arrizabalaga (Chelsea).Â
Sebenarnya ada nama Thibaut Courtouis (Real Madrid) yang juga merupakan penjaga gawang berkualitas saat ini.Â
Namun karena, transfernya tidak begitu menghebohkan (kalah heboh dengan Kepa) dan tidak mampu memberikan kontribusi besar kepada klubnya -musim kemarin. Maka, di artikel ini tidak akan menyinggung kiprah kiper terbaik Piala Dunia 2018 tersebut.
Menilik secara kualitas para pemain itu, memang ada yang sangat pantas dihargai mahal dan ada yang masih perlu dipikirkan ulang tentang nominal transfernya si pemain. Di sini, kita juga dapat sedikit menilai performa para penjaga gawang berdasarkan kesempatan bermain, kualitas pertahanan tim, dan koordinasi tim dalam bertahan.
Jika melihat secara menit bermain, nama Alisson Becker lebih unggul dibandingkan 2 penjaga gawang termahal lainnya --yang disebut di atas. Berdasarkan menit bermain dan pengalamannya bertanding di level tertinggi, maka, Alisson sangat pantas disebut sebagai kiper terbaik saat ini.
Hal ini dapat dibuktikan dengan catatan cleansheet-nya di England Premier League (EPL) musim kemarin (2018/19) yang lebih banyak dibandingkan para pesaingnya. Lalu, penampilannya juga mampu mencapai batas maksimal di Liga Champions, final di Wanda Metropolitano. Begitu pula di turnamen konfederasi, Copa America 2019. Timnas Brazil mampu diantarkan Alisson Becker cs ke final dan juga menjadi kampiun.
Patut diketahui bahwa di Copa America, dirinya lebih dipilih mengawal gawang Brazil dibandingkan Ederson Moraes. Itu artinya, pelatih dan tim tahu bahwa Alisson punya kualitas di atas Ederson yang notabene sempat menjadi kiper termahal di Liga Inggris.
Kita tentunya belum bisa mengetahui bagaimana performa Brazil jika gawangnya dikawal oleh Ederson Moraes secara penuh di sebuah turnamen. Meski secara kualitas individu Ederson tidak kalah jauh dengan Alisson. Namun, jika melihat secara performa -khususnya di level klub, Ederson masih lebih banyak melakukan blunder dibandingkan Alisson. Suatu hal yang tentunya cukup merugikan bagi tim dan juga mempengaruhi tingkat kepercayaan tim terhadap si pemain. Apalagi jika menyangkut-paut pada tim nasional.