Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Fashion ala Penyuka Sepak Bola Juga Bisa Jadi Pilihan Menarik

18 Juni 2019   12:50 Diperbarui: 18 Juni 2019   22:01 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kaos lainnya beratribut Arsenal. (Dokpri/DeddyHS_15)

Sedangkan bagi si D yang menyukai klub besar namun seret gelar seperti Arsenal, prestasi bukanlah suatu hal yang harus didapatkan dalam satu waktu (kesempatan). Namun, pengalaman akan menjadi nilai tersendiri ketika waktu itu berjalan. Jatuh-bangun adalah hal yang biasa. Namun, akan menjadi rumit, jika orang tersebut tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika jatuh dan bangun.

Karena, tidak semua orang yang jatuh dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk bangun. Begitu pula saat sudah bangun. Tidak semua orang akan tahu harus melakukan apa untuk dapat bertahan dan tidak jatuh lagi. Hal ini bisa terjadi pada si D yang kebetulan menyukai Arsenal.

Salah satu kaos lainnya beratribut Arsenal. (Dokpri/DeddyHS_15)
Salah satu kaos lainnya beratribut Arsenal. (Dokpri/DeddyHS_15)

Sedangkan bagi penulis, menyukai klub semisal Arsenal itu seperti menunjukkan bahwa orang itu mendukung bukan karena untuk merayakan gelar juara. Melainkan, untuk terus mendukung tim itu untuk (meraih) juara. Artinya, orang yang menyukai Arsenal tidak akan menantikan momen juaranya saja. Namun, juga melihat proses klub tersebut untuk mencapai suatu target.

Ketika klub tersebut gagal, maka, akan dapat dilihat dan dibandingkan dengan klub lain. Dari sanalah kemudian, orang itu dapat melihat secara kritis apa yang salah dengan klub yang didukung. Karena, ketika orang itu hanya melihat kesuksesan, maka orang itu dapat dipastikan akan lupa bagaimana rasanya menelan kesedihan. Euforia itu sangat sulit untuk dilupakan, dibandingkan kesedihan yang selalu ingin segera dilupakan.

Inilah yang membuat seorang pundit sepak bola seperti Justinus Lhaksana (klik namanya untuk menonton videonya) menyatakan bahwa timnas Indonesia akan lebih baik jika berujicoba dengan timnas sekaliber Yordania, bukan lagi timnas seperti Vanuatu ataupun negara-negara tetangga. Mengapa? Karena, yang dicari dalam bertanding itu bukan hanya sekadar kemenangan, namun juga pengalaman. 

Pengalaman kalah itu penting. Karena ketika kita kalah, kita akan melihat sisi kekurangan kita ada di mana. Berbeda dengan situasi pasca menang. Kita akan sulit untuk jujur tentang apa yang kurang karena sudah berhasil menang.

Dari sini kemudian, kita bisa melihat bersama bahwa menyukai fesyen ala penyuka sepakbola itu ternyata ada sisi sederhana dan kompleksnya. Jika sisi sederhananya adalah kepuasan dan kenyamanan, sedangkan sisi kompleksnya adalah kebanggaan. Yaitu, merujuk pada nilai-nilai hidup yang dibawa dari kegemarannya terhadap sepakbola yang dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Tahun 2014 Iran luncurkan fashion ala Piala Dunia 2014. (Infospesial.net)
Tahun 2014 Iran luncurkan fashion ala Piala Dunia 2014. (Infospesial.net)

Fashion ala penyuka sepakbola mungkin bisa dijadikan konsep foto pre-wedding. Ups... ^.^ (hipwee.com)
Fashion ala penyuka sepakbola mungkin bisa dijadikan konsep foto pre-wedding. Ups... ^.^ (hipwee.com)

Bahkan bisa buat foto keluarga. (Akurat.co)
Bahkan bisa buat foto keluarga. (Akurat.co)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun