Hitungan perjalanan ke kampung halaman tentunya tidak hanya menghitung tiket transportasi antar kotanya saja, namun juga menghitung biaya ojek online yang digunakan untuk sampai ke stasiun dan (kurang beruntungnya) harus ke terminal pula. Di sini, penulis awalnya merasa sedih. Namun, karena bayang-bayang dapat menghirup udara di kampung halaman dan merasakan berpuasa di kampung halaman, maka, pengeluaran itu mulai tak terpikirkan.
Sehingga, perjalanan mudik tahun ini terasa menantang bagi penulis. Karena, memberikan gejolak yang dinamis selama perjalanannya. Seolah seperti bermain di panggung teater, yang mana awalnya terasa menyedihkan, namun pada akhirnya dapat menggapai happy ending.
Harapannya, mudik dan lebaran kali ini happy ending bagi kita semua yang merayakannya. Baik secara langsung (bagi yang muslim), maupun tidak langsung (bagi non muslim).
Jadi, selamat mudik buat semua yang melakukannya!
Tulungagung, 2 Juni 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H