Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Sarri-ball" Apakah akan Bertahan atau Terdepak?

3 Mei 2019   10:51 Diperbarui: 3 Mei 2019   11:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya seperti itulah Chelsea dalam menaklukkan (pertahanan) MU maupun tim lainnya. Yaitu, adanya keberanian dalam mengambil keputusan spekulatif daripada terus menerus menggocek bola dan menghilangkan momentum.

Possesion football bagus untuk mendominasi dan membatasi kesempatan lawan untuk berkreasi. Namun, jika tidak dibarengi dengan kepercayaan antar pemain, maka taktik itu akan menguap begitu saja ketika sampai di dalam kotak penalti. 

Situasi inilah yang sebenarnya perlu diperbaiki dalam Sarri-ball di Chelsea. Para pemain Chelsea harus menemukan kepercayaan antar pemain ketika sudah mendekati kotak penalti, karena di momen itulah, pertahanan lawan akan teruji dibandingkan fokus ke satu-dua pemain saja.

Apalagi di paruh kedua musim ini, Chelsea sudah terdapat striker yang mobilitasnya lebih baik---Gonzalo Higuain---maka akan terasa mubajir jika banyak penguasaan bola namun bola itu jarang diarahkan ke strikernya maupun berupaya spekulatif seperti yang dilakukan Rudiger.

Jika perlu membandingkan taktik Sarri di Liga Inggris dengan taktik Sarri di Liga Europa, maka, Chelsea lebih baik saat di Liga Europa. Terlepas dari kualitas (tidak merata) di klub-klub yang berkompetisi pada liga malam Jumat itu. 

Karena, ketika Chelsea tidak bermain dengan Hazard, kekompakan di lini tengah dan depan sangat terlihat. Jatuh bangunnya Willian sangat sepadan dengan kemampuannya memberikan umpan-umpan bagus ke rekannya---salah satunya adalah Giroud.

Begitu pula dengan akselerasi Hudson-Odoi yang jauh lebih kencang dan berani adu fisik dibandingkan Hazard yang lebih 'berpengalaman' dalam mencoba mendramatisir keadaan. Maka, di sini Chelsea berada di tengah-tengah. Antara menyukai permainan kompak---meski belum tentu bagus hasilnya---tanpa Hazard, atau bersama Hazard namun permainannya akan banyak dikendalikan oleh Hazard.

Kehadiran Hazard jelas dapat memberikan sinyal bahaya bagi lawan-lawan Chelsea termasuk di Premier League. Namun ketika si pemain dapat dihentikan, apa yang dapat dilakukan oleh Sarri? Mengganti pemain bintangnya di babak kedua---ketika tim sebenarnya masih butuh kejeniusannya?

Sebenarnya di sanalah letak permasalahan Sarri untuk menggagaskan idenya tentang possesion football untuk Chelsea. Bukan soal kemampuan individu pemainnya saja yang dibutuhkan, melainkan juga kekompakan. Kekompakan para pemainnya seperti di Napoli.

Apakah benar seperti itu, Coach Sarri?

Malang,
3 Mei 2019
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun