Namun, apakah Chelsea mampu mengungguli Arsenal di Premier League dan Liga Europa?
Jika di Premier League, Chelsea mungkin bisa melakukannya. Meski mereka harus menghadapi Watford dan Leicester City. Namun, di Europa League, Chelsea dengan pelatih barunya, Maurizio Sarri, akan kurang diunggulkan jika di sana masih ada Arsenal dengan Unai Emery.Â
Karena, Unai Emery adalah pelatih masa kini yang mampu mencetak hattrick juara di Liga Europa. Maka, bukan suatu kemustahilan bagi Emery jika harus melakukannya lagi bersama tim yang sebenarnya lebih baik, yaitu Arsenal.
Jika bersama Sevilla, Emery bisa berprestasi, mengapa tidak untuk Arsenal?
Namun, ceritanya akan sedikit berbeda jika seandainya Arsenal tergelincir saat bertemu dengan Valencia. Maklum, Valencia adalah klub Spanyol dan tentunya tidak begitu asing untuk berhadapan dengan taktik Emery---ketika masih melatih Sevilla maupun klub Spanyol lainnya. Artinya, Emery berada di tekanan yang berat (justru) saat semifinal.Â
Apalagi Arsenal sedang mengalami tren buruk di Premier League selama tiga laga terakhir, maka, hal ini bisa menjadi pemanfaatan bagi Valencia untuk menggebuk kembali mentalitas pemain-pemain Arsenal di malam Jumat nanti (3/5).
Lalu, dari prediksi perjalanan yang masih sangat mendebarkan itu, tim manakah yang sebenarnya lega---pasca pekan 36?
Arsenal, Chelsea, atau malah MU?
Jika merujuk pada jadwal ketiga tim tersebut, maka, MU akan dianggap sebagai tim yang lebih beruntung. Mereka hanya menyisakan murni dua laga saja. Sedangkan, Chelsea dan Arsenal masih menjalani dua laga semifinal Liga Europa dan dua laga Liga Inggris.
Artinya, konsentrasi Chelsea dan Arsenal terpecah. Chelsea dengan keunggulan poin dan posisi klasemen di Premier League berada di zona dilematis, karena mereka juga ingin kembali menyicipi gelar Eropa. Sekaligus menjadi iming-iming kepada Roman Abramovich agar SarriBall masih menjadi permainan Chelsea musim depan.
Begitu pula dengan Arsenal. Mereka berada di posisi yang tidak menguntungkan. Jika melepaskan Premier League, mereka belum tentu dapat juara di Eropa meskipun ada Unai Emery di sana. Namun, mereka juga harus berani bertaruh untuk memprioritaskan Liga Europa agar misi ke Liga Champions musim depan dapat terpenuhi.
Keduanya dilema dan menyisakan Manchester United yang dapat diam-diam menyelinap dengan permainan totalitas mereka---dan menghasilkan 6 poin---di dua laga pamungkasnya.
Jadi, apakah hasil laga imbang pekan 36 ini merugikan MU? Atau jangan-jangan hanya akan memberikan harapan palsu bagi Arsenal?
Lalu, bagaimana dengan nasib SarriBall di Chelsea---musim depan?
Malang,
28-29 April 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H