Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cermin Moralitas Netizen dan Viralnya Kimi Hime

22 Maret 2019   09:06 Diperbarui: 22 Maret 2019   10:10 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram/kimi hime


"Fenomena Kimi Hime dan Dangkalnya 'Sungai' Netizen"

Bagi penikmat video-video di Youtube, tentu sudah tidak terlalu asing dengan nama Kimi Hime. Apalagi jika penikmat Youtube tersebut juga merupakan gamer (pemain game).

Kimi Hime, begitu yang dikenal publik dengan nama yang juga ditulis demikian di channel Youtube-nya. Impresi pertama yang muncul ketika melihat isi video yang ada di channel-nya adalah akun ini menyajikan konten dewasa. Hal ini dapat dilihat dari thumbnail atau cover video yang menghiasi unggahan-unggahan videonya.

Thumbnail tersebut menampilkan sosok Kimi Hime yang tak hanya seksi, namun juga berpakaian seksi. Secara fisik, memang patut diakui bahwa Kimi Hime memiliki bentuk yang cukup diidamkan bagi perempuan, khususnya perempuan Indonesia. Bagi laki-laki, melihat sosok Kimi Hime juga menarik. Namun sebatas fisik tentunya, penilaian terhadap Kimi Hime akan berhenti di situ ketika baru sekadar melihat thumbnail.

Lalu bagaimana dengan konten videonya?
Video yang diunggah Kimi Hime memang dominan tentang game, namun, ketika dilihat dari unggahan-unggahan terkini, Kimi Hime mulai mengisi channel-nya juga dengan konten aktivitas lainnya. Seperti makan di warung, traveling ke tempat tertentu, atau bisa disebut mengeksplor kegiatannya sehari-hari selain bermain game.

Tidak ada yang begitu menarik sebenarnya dari apa yang disajikan Kimi Hime jika itu dilihat dari konten videonya. Karena memang berisi kegiatan dan kegemaran saja, sama seperti yang diunggah content creator lainnya. Namun, yang menjadi kehebohan bagi netizen, khususnya bagi penonton video di Youtube adalah thumbnail-nya yang terkesan seronok dan provokatif (bagi syahwat laki-laki).

Secara kultur, masyarakat Indonesia dapat menilai Kimi Hime sudah melakukan penyimpangan dengan berpakaian terlalu vulgar. Apalagi jika melihat dari sudut pandang agama, maka penampilan Kimi Hime akan menuai kemaksiatan. Namun, bagaimana dengan sudut pandang ekonomi? Bagaimana pula jika dinilai dengan sudut pandang entertainment?

Apa yang dilakukan Kimi Hime sebenarnya sama seperti apa yang dilakukan Youtuber lainnya. Memasang thumbnail yang unik dan menarik. Sama seperti Deddy Corbuzier yang memasang thumbnail yang berisi provokatif, namun, ketika ditonton videonya malah berisi edukatif dan informatif. Artinya, ini adalah strategi pemasaran. Jika masuk ke ranah ekonomi, seorang penjual ataupun produsen perlu melakukan kreasi dan inovasi untuk membuat produk ataupun dagangannya supaya laku. Betul?

Begitupula dengan langkah imitasi. Baik di ranah ekonomi, entertainment, hingga sosial, manusia sangat dekat dengan tindakan meniru. Meniru apa yang sudah dilakukan orang lain dan terlihat hasil bagusnya, maka, orang tersebut akan melakukan hal yang sama. Jika misalnya, Deddy Corbuzier memasang thumbnail dengan memasang tubuh setengah telanjang untuk memamerkan bentuk badannya yang atletis. Maka, hal itu juga akan dilakukan oleh seorang Kimi Hime yang memamerkan bentuk tubuhnya yang seksi/montok untuk dapat menarik perhatian viewer di Youtube.

Namun, perdebatannya adalah sinkronisasi antara thumbnail dengan isi video yang sebenarnya. Inilah yang kemudian dibahas oleh orang-orang, khususnya youtuber terkemuka di Indonesia. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Deddy Corbuzier dan Anji yang berduet menjadi content creator di channel yang bernama The Baldies.

Di video yang diunggah The Baldies ini membahas Kimi Hime dan bagaimana tanggapan mereka yang (mungkin) bisa mewakili tanggapan masyarakat juga terhadap Kimi Hime. 

Bagi yang kontra, akan menilai Kimi Hime dengan sudut pandang kultur, religi, dan sinkronisasi antara sampul dengan isi. Namun, bagi yang pro atau 'OK' terhadap apa yang dilakukan oleh Kimi Hime akan cenderung tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan Kimi Hime. Toh, sebagai viewer seharusnya akan menyesuaikan sendiri apa yang ditonton. 

Artinya, selera akan menuntun bentuk tontonan seseorang. Bagi yang suka menonton konten-konten dewasa, pasti akan mencari dan menonton yang sedemikian rupa. Begitu pula jika menyukai yang provokatif, maka tontonannya akan sedemikian rupa, dan biasanya penonton yang doyan menonton video seperti itu akan terbiasa melihat ketidakcocokan antara thumbnail dengan isi videonya.

Artinya, pasti ada channel atau content creator lainnya yang melakukan hal yang seperti Kimi Hime lakukan. Bahkan, beberapa channel yang berjenis informasi dan hiburan cenderung menggunakan thumbnail 'menyimpang' guna menarik perhatian bagi pengunjung Youtube. 

Biasanya bentuk artis akan ditampilkan 'aneh' di thumbnail. Namun, ketika menonton di videonya, ternyata tidak ada bentuk 'aneh' tersebut. Artisnya memang ditampilkan, namun, tidak dengan bentuk 'aneh' seperti di thumbnail. 

Sehingga, tidak mengherankan jika ada viewers yang berkomentar kecewa ataupun melontarkan komentar "Apa ada yang ke sini karena thumbnail?", atau "fix! Yang nonton adalah korban thumbnail. *emot tertawa dengan air mata*".

Jadi, kehadiran Kimi Hime itu jika disikapi dengan biasa saja, maka akan menjadi biasa saja. Alias tidak akan berdampak besar. Toh, apa salahnya menonton perempuan yang asyik bermain dengan anjing lincahnya, ataupun berenang di kolam renang dengan memakai swimsuit, bagi laki-laki? Selama kita tidak menonton adegan porno di channel tersebut, maka, channel tersebut hanya channel biasa.

Namun, kehebohan Kimi Hime ini jika dicermati sedikit dalam juga menarik. Menariknya adalah dari sisi pihak penonton. Artinya, banyak penonton di Youtube yang sangat suka dengan konten dewasa dan itu merujuk pada thumbnail yang dilihat. 

Berangkat dari thumbnail, maka muncul ekspektasi bahwa akan ada tontonan yang sangat 'menarik'. Maka, mereka akan berkunjung atau meng-klik video ber-thumbnail 'mantul' (mantab betul) tersebut.

Di sinilah letak perkara yang sesungguhnya. Bahwa, banyak pengunjung yang merasa kecewa dengan apa yang disuguhkan oleh creator-nya. "Yah... ternyata tutorialnya menggunakan boneka beruang." Inilah yang memperbesar viralnya Kimi Hime khususnya di kalangan penonton Youtube. Mereka merasa tertipu, sehingga pelampiasannya adalah membuat Kimi Hime viral, termasuk memberikan judgement yang tidak baik.

Senakal-nakalnya Kimi Hime dalam membuat thumbnail ataupun judul untuk videonya, sebenarnya itu adalah bentuk kreativitasnya sebagai content creator di Youtube. Jika dia adalah model majalah dewasa ataupun bintang film dewasa, maka, apa yang dilakukannya bukan lagi kreatif, melainkan keniscayaan. Artinya, jika sebagai model, maka yang dipasang adalah fotonya sebagai model. 

Sama seperti Deddy Corbuzier yang juga merupakan bodybuilder, maka, thumbnailnya adalah pose dirinya dengan badan berototnya. Artinya, dia menunjukkan keniscayaan, atau disebut sebagai sinkronisasi antara thumbnail dengan konten. Sampulnya A, isinya juga akan membahas tentang A. Biasa, 'kan?

Ketika membaca komentar-komentar di video yang diunggah Kimi Hime, jelas terlihat bahwa selera menonton masyarakat-net Indonesia memang 'liar'. Sehingga, ini akan menjurus pada komentar pelecehan. Mungkin bisa disebut sebagai guyonan ataupun juga merupakan bagian dari konsekuensi dari apa yang dilakukan oleh Kimi Hime (menge-trap viewers-nya dengan thumbnail seperti itu). 

Namun, sebenarnya ini tidak patut diterima oleh Kimi Hime. Sekali-dua kali mungkin wajar untuk menerima komentar semacam itu, namun, untuk seterusnya hal itu tidak perlu lagi. Karena, apa yang dilakukan Kimi Hime sebenarnya hanyalah langkah yang harus dilakukan dalam memasarkan produk, sebagai dirinya sendiri.

Ibaratnya, jika Anda punya berkah suara bagus, maka, Anda akan mengenalkan suara Anda pada orang lain. Begitu pula jika Anda punya kemampuan menggambar, maka, Anda akan mempertontonkan hasil menggambar Anda ke orang lain. Seperti ini pula yang sebenarnya dilakukan oleh Kimi Hime. Berhubung dia memiliki berkah dengan bentuk fisiknya, maka, dia akan memperkenalkan itu pada orang lain.

Nah, permasalahannya adalah tanggapan dari orang lain tersebut yang dapat menjadi kontradiksi antara visi penyaji dengan ekspektasi penikmat. Ibaratnya, pengunjung restoran Jawa adalah orang Padang, otomatis sajian di restoran Jawa tersebut akan tidak memenuhi selera ataupun lidah dari orang Padang tersebut. 

Sama halnya dengan penonton video Kimi Hime yang mungkin merupakan penonton konten dewasa, maka, pola pikir ataupun bentuk mengapresiasi konten dari Kimi Hime akan menjurus pada kalimat-kalimat yang seharusnya tidak tersampaikan di kolom komentarnya video Kimi Hime.

Sebenarnya, yang menjadikan channel Kimi Hime semakin kontroversi bukan konten videonya, melainkan komentar-komentar penontonnya.
Jadi, apakah Kimi Hime kontroversial dan layak viral?
Apakah viralnya Kimi Hime sama dengan perwujudan dari kualitas berpikir atau moralitas masyarakat-net yang masih dangkal?
Bukankah seharusnya bersyukur bisa melihat gamer perempuan yang cantik dan menarik seperti Kimi Hime (daripada menonton gamer yang berpenampilan lusuh atau lagi-lagi yang main laki-laki). 

Lebih baik, kita sebagai bagian dari masyarakat-net mengapresiasi terlebih dahulu sebelum menilai bagus-tidaknya, layak-tidaknya, dan lain-lainya, dibandingkan harus menilainya secara tidak-tidak.

Malang, 23 Februari-22 Maret 2019
Deddy Husein S.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun