Bagi yang kontra, akan menilai Kimi Hime dengan sudut pandang kultur, religi, dan sinkronisasi antara sampul dengan isi. Namun, bagi yang pro atau 'OK' terhadap apa yang dilakukan oleh Kimi Hime akan cenderung tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan Kimi Hime. Toh, sebagai viewer seharusnya akan menyesuaikan sendiri apa yang ditonton.Â
Artinya, selera akan menuntun bentuk tontonan seseorang. Bagi yang suka menonton konten-konten dewasa, pasti akan mencari dan menonton yang sedemikian rupa. Begitu pula jika menyukai yang provokatif, maka tontonannya akan sedemikian rupa, dan biasanya penonton yang doyan menonton video seperti itu akan terbiasa melihat ketidakcocokan antara thumbnail dengan isi videonya.
Artinya, pasti ada channel atau content creator lainnya yang melakukan hal yang seperti Kimi Hime lakukan. Bahkan, beberapa channel yang berjenis informasi dan hiburan cenderung menggunakan thumbnail 'menyimpang' guna menarik perhatian bagi pengunjung Youtube.Â
Biasanya bentuk artis akan ditampilkan 'aneh' di thumbnail. Namun, ketika menonton di videonya, ternyata tidak ada bentuk 'aneh' tersebut. Artisnya memang ditampilkan, namun, tidak dengan bentuk 'aneh' seperti di thumbnail.Â
Sehingga, tidak mengherankan jika ada viewers yang berkomentar kecewa ataupun melontarkan komentar "Apa ada yang ke sini karena thumbnail?", atau "fix! Yang nonton adalah korban thumbnail. *emot tertawa dengan air mata*".
Jadi, kehadiran Kimi Hime itu jika disikapi dengan biasa saja, maka akan menjadi biasa saja. Alias tidak akan berdampak besar. Toh, apa salahnya menonton perempuan yang asyik bermain dengan anjing lincahnya, ataupun berenang di kolam renang dengan memakai swimsuit, bagi laki-laki? Selama kita tidak menonton adegan porno di channel tersebut, maka, channel tersebut hanya channel biasa.
Namun, kehebohan Kimi Hime ini jika dicermati sedikit dalam juga menarik. Menariknya adalah dari sisi pihak penonton. Artinya, banyak penonton di Youtube yang sangat suka dengan konten dewasa dan itu merujuk pada thumbnail yang dilihat.Â
Berangkat dari thumbnail, maka muncul ekspektasi bahwa akan ada tontonan yang sangat 'menarik'. Maka, mereka akan berkunjung atau meng-klik video ber-thumbnail 'mantul' (mantab betul) tersebut.
Di sinilah letak perkara yang sesungguhnya. Bahwa, banyak pengunjung yang merasa kecewa dengan apa yang disuguhkan oleh creator-nya. "Yah... ternyata tutorialnya menggunakan boneka beruang." Inilah yang memperbesar viralnya Kimi Hime khususnya di kalangan penonton Youtube. Mereka merasa tertipu, sehingga pelampiasannya adalah membuat Kimi Hime viral, termasuk memberikan judgement yang tidak baik.
Senakal-nakalnya Kimi Hime dalam membuat thumbnail ataupun judul untuk videonya, sebenarnya itu adalah bentuk kreativitasnya sebagai content creator di Youtube. Jika dia adalah model majalah dewasa ataupun bintang film dewasa, maka, apa yang dilakukannya bukan lagi kreatif, melainkan keniscayaan. Artinya, jika sebagai model, maka yang dipasang adalah fotonya sebagai model.Â
Sama seperti Deddy Corbuzier yang juga merupakan bodybuilder, maka, thumbnailnya adalah pose dirinya dengan badan berototnya. Artinya, dia menunjukkan keniscayaan, atau disebut sebagai sinkronisasi antara thumbnail dengan konten. Sampulnya A, isinya juga akan membahas tentang A. Biasa, 'kan?