Namun, sebelum membicarakan itu dan juga tidak ingin mengkhianati judul di artikel ini. Maka, kita harus kembali pada kebutuhan Persija terhadap pemain depan dan keberadaan Escobar. Jika memang Escobar dinaturalisasi, maka, dirinya akan seperti Osas Marvelous Saha.Â
Menjadi serep bagi pemain depan asing yang pastinya akan didatangkan oleh Persija. Jika musim lalu, Saha menjadi serep bagi Simic. Maka, Escobar bisa menjadi serep bagi calon penyerang lainnya (yang pastinya adalah penyerang asing) di Persija.
Ironis, namun, bukan untuk diratapi. Baik itu oleh pendukung Persija, maupun tim manajer Persija. Mereka harus punya opsi. Antara mendepak Escobar (jika tidak jadi dinaturalisasi), atau mempertahankannya (jika sudah dinaturalisasi) dan pastinya dua opsi itu tetap mengarah pada motif utama.Â
Yaitu, mencari penyerang seperti Marko Simic. Jika Persebaya bisa mendapatkan penyerang baru seperti Amido Balde untuk menggantikan sosok David Da Silva. Maka, Persija seharusnya juga bisa melakukan hal serupa.
Lalu, apa yang akan terjadi nanti bagi Persija?
Persija masih punya waktu untuk mengevaluasi lini depannya. Salah satu hal yang harus dan sangat realistis untuk dilakukan oleh tim ibukota ini adalah memainkan strategi yang tepat untuk menyokong Silvio Escobar yang setidaknya harus diberikan kesempatan sampai Piala Presiden 2019 tuntas.Â
Setelah itu, Ivan Venkov Kolev bisa membuat keputusan besar (yang cukup beresiko), yaitu mencari striker asing untuk Liga 1 dan lanjutan Piala AFC. Jika tidak, akan cukup sulit bagi Kolev untuk dapat mengantarkan Persija sama-sama kompetitif antara di Liga 1 maupun Piala AFC.
Secara strategi, Ivan Kolev sangat bagus. Â Melihat gelontoran gol yang dapat diciptakan oleh para pemain Persija---khususnya di kompetisi domestik, dapat memberikan sinyal positif kepada pendukungnya. Tanpa Simic, untuk sementara waktu, mereka tidak kehilangan kemampuan untuk mencetak gol.Â
Begitu pula dalam organisasi permainan dan gaya permainan. Persija masih sangat dekat dengan gaya main ofensif dan kolektif. Maka, Persija masih punya kans untuk menjadi salah satu kandidat juara Liga 1 musim depan. Namun, semua itu tetap harus dilengkapi dengan keberadaan penyerang mumpuni yang seperti Marko Simic.
Dari sekian banyak penyerang asing yang bersliweran di Indonesia, ada satu pemain depan yang mirip dengan Simic. Yaitu, David Da Silva. Pemain ini tidak banyak mengandalkan akselerasi, namun, punya kemampuan mencari ruang dan menempatkan diri pada posisi yang dapat dijangkau oleh rekan-rekannya.Â
Selain itu, satu hal yang pasti dicari oleh klub-klub Indonesia dari pemain asing adalah kemampuan duel bola atas. Ini sangat penting. Jika tidak memiliki pemain asing yang seperti itu, untuk apa membeli pemain asing, bukan? Toh, Indonesia memiliki gudang pemain depan lokal yang akselerasinya bagus, lincah, dan cepat.