Artinya, Higuain masih cukup baik, dan masih bisa diharapkan bagi kubu Chelsea untuk meyakinkan tim, bahwa mereka akan dapat mencetak (banyak) gol.
Permasalahannya adalah Higuain baru datang ke Chelsea di paruh kedua. Di mana tim-tim sedang berupaya besar untuk menjauhi zona-zona degradasi (jika yang dihadapi adalah tim papan tengah ke bawah).Â
Begitu pula ketika menghadapi tim penghuni 6 besar teratas, mereka akan sudah saling sikut dan lebih serius untuk dapat menghuni zona Liga Champions. Berbicara soal juara mungkin tinggal Liverpool dan Manchester City yang paling berpeluang, walau secara matematis, Chelsea pun memiliki peluang.
Hal inilah yang patut dimaklumkan kepada Higuain. Selain itu, masih perlu adanya banyak peluang untuk terus bermain. Artinya, kepercayaan dan keyakinan sangat penting di sini bagi pemain-pemain baru dan bersifat instan seperti Higuain.Â
Toh, pemain ini sebenarnya masihlah memiliki upaya keras untuk membuktikan dirinya dapat berbuat banyak bagi timnya---termasuk saat di Milan.
Semakin menyebalkan bagi Higuain, ketika dirinya datang dan langsung bermain di pekan 24 yang digelar di tengah pekan. Chelsea yang bertandang ke markas Bournemouth rupanya harus membawa pulang mimpi buruk.Â
Karena, mereka digebuk tuan rumah dengan 4 gol tanpa balas. Uniknya, Higuain langsung bermain sebagai starter dan Sarri (pelatih/manajer Chelsea) menggunakan formasi 4-3-3 dengan benar-benar menempatkan seorang target man murni pada penyerang baru ini. Hasilnya?
Terlalu berlebihan dan memaksakan untuk langsung percaya pada pemain baru yang datang di bulan Januari. Inilah jawaban yang sebenarnya ada di laga ke-24 milik Chelsea.Â
Mereka bermain dengan Higuain seolah-olah mereka sudah berani bertaruh bahwa si pemain dapat langsung memberikan hasil pada permainan tim. Sedangkan, mereka selama ini tidak banyak bergantung pada striker murni, melainkan berpangku pada performa Eden Hazard.Â
Inilah yang kemudian membuat permainan Chelsea tidak maksimal dan menjadi blunder ketika gaya main yang 'rakus terhadap bola' tersebut dapat dirusak dengan pola bermain pragmatis dan cepat dari Bournemouth untuk segera menerobos lini pertahanan Chelsea.