Temukan apa gagasan Karl Marx.
Di sanalah letak 'pelita' yang sebenarnya.
PKI hanya bagian dari aktor politik di Indonesia. Apa bedanya dengan partai nasionalis dan partai berbasis agama?
Mungkin cara Muso, Aidit, dan para pejuang Indonesia yang berpaham Komunisme gagal mengenalkan ideologi tersebut ke masyarakat Indonesia. Namun, mereka juga bagian dari pahlawan negara ini. Mereka ikut berjuang, walau akhirnya harus berselisih paham dengan para nasionalis. Seharusnya buku-buku tentang mereka adalah bagian dari jendela dunia. Untuk mengetahui bahwa putra-putra bangsa ini juga memiliki daya tawar yang lain.
Buku hanya sebagai 'teman tidur'.
Mereka yang melakukan propaganda belum pasti memahami apa itu komunisme dan mengenal Marx seperti apa.
Sama seperti kita membenci artis gimmick, tapi kita tidak tahu kehidupan sebenarnya artis tersebut yang harus gimmick supaya dapat uang.
Apakah kita mau menerima fakta itu? Mereka juga berjuang demi keluarganya, demi perutnya.
Sama seperti para penggerak garis kiri (oposisi), bahwa sekontra-kontranya pemikiran mereka dengan 'mayoritas', mereka tetaplah harus diingat sebagai bagian dari putra-putri bangsa yang ingin negerinya makmur---dengan cara yang mereka pahami.
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H