Antisosial sejauh ini masih cukup menjadi perhatian, baik bagi lembaga yang peduli terhadap kehidupan personal masyarakat, maupun masyarakatnya sendiri. Bahkan, cukup diperlukan adanya sosialisasi terhadap bahayanya orang-orang yang kemungkinan menjadi antisosial. Selain karena nantinya akan ada sesuatu hal yang negatif---baik terjadi bagi orang tersebut maupun ke orang sekitarnya, juga untuk kebaikan dari kesehatan.
Kesehatan di sini bukan hanya berbicara soal medis, namun juga psikis. Bahkan, kesehatan psikis jauh lebih penting sebelum mengarah ke kesehatan medis. Mengapa?
Jika orang mengalami gangguan psikis, maka besar kemungkinan kesehatan tubuhnya juga terganggu. Contohnya adalah sakit liver/hepatitis (gangguan fungsi hati), yang ternyata dapat disebabkan oleh stress dan kegagalan dalam membangun interaksi dengan orang lain guna memperoleh media untuk mengungkapkan apa yang sedang mengganggu pikiran dan perasaannya.
Selain itu, penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh kebiasaan was-was yang berlebihan. Seringnya merasa takut jika terjadi sesuatu sebelum mengalaminya, membuat orang tersebut bisa terkena serangan jantung jika kemudian ada sesuatu yang dapat mengejutkannya dan menerornya.
Pola hidup yang tak baik---begadang dan makan kurang teratur, juga dapat mengakibatkan kesehatan secara medis terganggu dan ini semua bisa jadi memiliki garis yang dapat sejalur dengan adanya perubahan yang disebabkan oleh kemunculan gadget, khususnya smartphone yang ternyata tak semuanya dapat berakibat baik terhadap penggunanya.
---
Setelah membahas tentang standar hidup, dan sudah menyerempet tentang smartphone dan apa yang sudah dihasilkan dari keberadaan gadget populer tersebut. Kini, kita melangkah ke sosial media.
Mari kita lihat terlebih dahulu tentang suatu fakta dari adanya pengaruh negatif smartphone dewasa ini. Yaitu, dengan adanya fenomena-fenomena sosial yang seringkali viral di sosial media dan semakin merajalela akhir-akhir ini. Bahkan, viral-viral tersebut tak hanya untuk menjadi bagian dari informasi namun juga dapat memberikan pengaruh terhadap sikap pengguna smartphone yang nahasnya harus mengetahui viral tersebut.
Seperti viral pernikahan dan perceraian gimmick yang kemudian membuat banyak orang---masyarakat-net, menghabiskan banyak waktunya untuk menghujat sosok-sosok yang sedang diviralkan tersebut. Konyol. Suatu hal yang tidak penting, tapi dihebohkan. Buang-buang waktu, bukan?
Begitu pula dengan ekspos berlebihan terhadap gaya hidup seseorang di sosial media. Omong-omong tentang sosial media, bahwa sosial media ini hadir sebagai bentuk dari adanya perkembangan terhadap smartphone yang kemudian punya andil besar terhadap perubahan sosial dewasa ini.
Sosial media kemudian menjadi kehidupan dan surga bagi mereka yang mungkin disebut antisosial. Namun, dengan keberadaan sosial media, mereka justru menghabiskan banyak waktunya untuk menyelami 'kehidupan' di dunia maya dan juga 'nyemplung' di sosial media.