Mohon tunggu...
Deddy Kristian Aritonang
Deddy Kristian Aritonang Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Pecinta Bahasa, Pendidikan, Sosial dan Olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menanti Heroisme Sensus Pertanian 2023

16 Juni 2023   14:40 Diperbarui: 16 Juni 2023   15:11 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keempat, ST 2023 turut menggali data terkait persoalan-persoalan pertanian yang relatif baru atau belum muncul sebelumnya, seperti urban farming, petani milenial dan modernisasi teknologi pertanian. 

Kelima, sebanyak 190 ribu petugas sensus diseleksi secara ketat, telah mengikuti pelatihan intensif dan dikerahkan ke seluruh wilayah pertanian di Indonesia.

Keakuratan data ST 2023 akan berpengaruh besar terhadap peningkatan kualitas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah untuk sektor pertanian.  Soal data ini, kita tidak boleh menganggap remeh. 

Para ilmuan dan pakar di negara-negara maju menyebut "Data in the 21st Century is like Oil in the 18th Century: an immensely, untapped valuable asset." (Data di abad ke-21 seperti minyak pada abad ke-18: sebuah aset besar yang sangat berharga dan belum dimanfaatkan).

Maka tak heran jika Presiden Jokowi juga menyebut data sebagai 'the new oil' atau minyak baru.  Bagi pemerintah, data ST 2023 dapat digunakan untuk memonitor serta mengevaluasi program-program pertanian yang telah berjalan, menghadirkan solusi-solusi konkrit terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi seluruh pelaku usaha pertanian, dan sebagai rujukan untuk peningkatan mutu sensus-sensus selanjutnya di masa mendatang.

Para petani, terutama petani milenial, juga akan turut merasakan manfaatnya. Meski jumlahnya masih relatif sedikit, asa regenerasi petani ada di tangan para petani muda ini. 

Berbekal data ST 2023 yang dikombinasikan dengan pemanfaatan artificial intelligence (kecerdasan buatan), mereka diproyeksikan untuk dapat merancang aplikasi data guna memprediksi pola dan tren pertanian modern sekaligus melakukan deteksi dini terhadap resiko bisnis pertanian di masa mendatang.

Dalam dua bulan ini, 'pahlawan-pahlawan' sensus akan bergerilya ke seluruh penjuru tanah air. Mereka tak hanya sedang bertugas, tapi juga turut langsung dalam upaya menyelamatkan pertanian kita. 

Mari saling mendukung. Seluruh pelaku usaha pertanian yang menjadi sampel sensus harus mau memberikan data secara benar dan dengan penuh kejujuran. Begitu juga sebaliknya. Data yang telah diperoleh para petugas sensus harus terjamin kerahasiaannya, dan jangan sampai disalahgunakan mengingat tahun depan adalah tahun politik.  

Penulis adalah guru SMP/SMA Sutomo 2 Medan dan anak petani ubi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun