Mohon tunggu...
Decy Iraya
Decy Iraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Angka Kelahiran Menurun Drastis, China Terapkan "Three-Child Policy"

1 Juni 2024   05:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   16:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bagaimana dengan berbagai subsidi dan insentif yang diberikan oleh pemerintah China terhadap masyarakatnya? Berbagai macam subsidi dan insentif yang diberikan oleh pemerintah China memang dapat membantu dalam mengatasi kekhawatiran masyarakatnya, tetapi tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan permasalahan tersebut, karena pada nyatanya subsidi dan insentif yang diberikan kepada masyarakat China terbatas dalam jangka waktu dan jumlah tertentu. Hal ini lah yang membuat masyarakat China tetap enggan untuk memiliki banyak anak.

Selain itu, pendapatan yang rendah serta ketidaksetaraan gender juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat China takut untuk memiliki anak. Pada dasarnya, kekhawatiran ini datang dari pemikiran masyarakat China yang sudah lebih modern dan lebih terbuka akan realita dunia saat ini. Globalisasi dan persaingan yang lebih ketat membuat masyarakat di China mempertimbangkan faktor-faktor tersebut karena khawatir akan kesejahteraan hidup anaknya apabila mereka memutuskan untuk memiliki anak dalam lingkungan masyarakat saat ini.

Oleh karena itu, implementasi Kebijakan Tiga Anak atau “Three-Child Policy” yang dilakukan oleh pemerintah China ini dapat dikatakan kurang efektif dan tidak tereksekusi dengan baik, sehingga masih perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mendukung upaya pemerintah China dalam meningkatkan populasi China yang terus menerus turun selama beberapa tahun belakangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun