Mohon tunggu...
Senja Nila
Senja Nila Mohon Tunggu... -

aku berwarna, dan kaupun begitu..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Drama~

1 April 2011   02:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, pasti gak akan terjadi...paling gak dilihatkan ciumannya.", kataku.

"Ye...kamu cemburu ya???", tanya Sesyl.

"Gak!sapa juga cemburu...", aku paling sebel kalau digodain masalah Chika.

Pangeran mulai mendekati sang putri yang sedang tertidur disekitar bunga-bunga cantik. Aku memegang pundak Sesyl. Sesyl menoleh_______________________________

(apa yang terjadi, penulis juga tidak tahu :P)

"Cup..", aku mengecup keningnya. Dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Dia melihat foto di layar komputer. Foto kenang-kenangan.

"Rasanya ingin kembali ke masa SMA...", katanya.

"Ya, kukira dulu kita cuma cinta monyet..", kataku.

"Eh emang dulu kita monyet...?"

"Haha...ya kan sekarang berevolusi jadi manusia..", aku tertawa.

"Papa..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun