Mohon tunggu...
Decky Novandri
Decky Novandri Mohon Tunggu... Penulis - Belajar Menulis.

- Pria Sederhana, yang ingin belajar dan berkembang. - Master of Public Administration Alumni. National University, Jakarta Indonesia. - IDP_LP

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Investasi Bodong, Meresahkan dan Banyak Merugikan Masyarakat

18 Februari 2022   12:55 Diperbarui: 18 Februari 2022   17:45 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara harafiah, perwatakan manusia selalu saja merasa kurang alias tidak pernah merasa cukup, dengan pendapatan yang telah dihasilkan. dalam hitungan Hari, Bulan, Tahun. bahkan ada yang menginginkan dalam hitungan menit (Buas memang).

Dalam prosesnya, ada sebagian Orang-orang yang menginginkan peningkatan pendapatan perkapita, tak jarang membuatnya lupa akan etika, dan Norma-norma yang berlaku. sehinga ada yang menjadi pelaku dan korban Tipu-tipu

Rata-rata dari kita terus berpikir kemudian bertindak, setelah menemukan formula dan strategi peningkatan pendapatan perkapita, minimal strategi berhemat (kencangkan ikat pinggang, slogan di era Soeharto dahulu), tujuan tersebut tak lain demi mencapai kategori kemapanan finacial.

Dari menjadi Pekerja Industri hingga ingin menjadi Pelaku Investasi. 

Pada dasarnya investasi sendiri, dalam pengertian sederhananya yang berarti menanamkan modal yang kita miliki dalam tempo waktu tertentu, atau bisa saja dalam jangka panjang, tentulah bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dalam bentuk barang atau surat berharga lainya. contohnya : membuat usaha, membeli properti, menyimpan emas, sampai dengan masuk ke dunia pasar moodal. 


Pada Era sebelum adanya Perbankan, mungkin masih terjadi sampai dengan saat ini, tidak sedikit Orang-orang yang pada masa itu menggunakan uangnya untuk membeli tanah Seluas-luasnya dan menyimpan emas untuk dijadikan investasi.

Kemudian saat perbankan mulai memiliki Produk Deposito dan Tabungan mata uang asing, tidak sedikit Orang-orang yang mendepositokan uangnya dan Menyimpan mata uang asing di rekening tabungan perbankan saat itu.

Zaman semakin berkembang, era digitalisasi kini menjadi nominasi mayoriti lini. dari sektor Perekonomian hingga Pemerintahan, yang tentunya semakin mempermudah kita untuk menjadi pelaku investasi dan atau trader (pedagang).

Akan tetapi pesatnya perkembangan dunia digitalisasi, membuat para pelaku investasi bodong, memiliki peluang dengan menciptakan suatu Platform penawaran instrument investasi, yang tidak jelas produknya, legalitas perusahaanya bagaimana, bagaimana dengan legalitas izin operasional platform tersebut di Negara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun