Mohon tunggu...
Decky Novandri
Decky Novandri Mohon Tunggu... Penulis - Belajar Menulis.

- Pria Sederhana, yang ingin belajar dan berkembang. - Master of Public Administration Alumni. National University, Jakarta Indonesia. - IDP_LP

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies dan Giring Saling Sindir, Ini Jawabanya

6 Februari 2022   08:08 Diperbarui: 28 Februari 2022   09:27 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar Ilustrasi : jakarta.bisnis.com)

Pada bulan Oktober 2021 Muhammad Maulana yang menjabat sebagai Project Director Sportaiment Jakpro, juga ikut mengundurkan diri.

Kemudian di awal Januari 2022 Direktur Keuangan Jakpro yang dijabat oleh Yuliantina Wangsawiguna, mengikuti jejak rekan-rekanya untuk mengundurkan diri dari jabatanya.

Saya memang bukan ahli kontruksi, tapi hitung-hitungan secara sederhana ini, hasil diskusi singkat dengan orang tehnik sipil, menjelaskan dalam analisa dunia Kontruksi, jika waktu penyelenggaraan ajang balap mobil formula E pada awal Juni 2022, itu artinya pembangunanya harus dikebut selama kurang lebih empat bulan dengan biaya yang sudah ditetapkan sebesar 50,1 milyar rupiah (termasuk PPN) dana ini digunakan untuk membangun lintasan sirkuit dengan panjang lintasan 2400 meter dan lebar 18 meter di tanah yang lunak. 

Anggaplah dana tersebut sebesar 60 milyar rupiah tanpa PPN. 60 milyar rupiah di bagi 2400 meter = 20jt permeter. 20jt di bagi dengan lebar lintasan = anggaplah 1.4jt rupiah per meter persegi, ini angka yang terlalu kecil untuk membangun sirkuit standar internasional (bukan di tanah yang lunak). belum lagi untuk biaya, tempat penonton, safety quard rail (tralis pengamanan sementara), upah pekerja, dan lain sebagainya.

Miris rasanya, jika seandainya pembangunan sirkuit ini dipaksakan dengan waktu yang sempit dan dana yang minim, besar kemungkinanan akan berdampak pada kualitas jalan, kemungkinan berikutnya kualitas sirkuit tidak memenuhi standar internasional untuk ajang balap mobil formula E, jika Kemungkinan itu terjadi, malapetaka ini bukan hanya untuk DKI Jakarta saja, namun malapetaka ini juga dapat mencoreng nama bangsa indonesia di mata internasional.

Mengutip dari laman bisnis.com, yang diterbitkan pada tanggal 28/01/2022, mengatakan, nasib formula E Jakarta terancam gagal, karena pembangunan sirkuit yang masih kekurangan sponsor dan gagal tender. 

Namun secara mengejutkan, baru-baru ini. tepatnya tanggal 05 Februari 2022 melalui situs e-procurement, telah mengumumkan. bahwasanya, pemenang tender adalah, PT. jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk.

(Gambar ilustrasi : M. Taufan/Tempo.co)
(Gambar ilustrasi : M. Taufan/Tempo.co)

Berdasarkan Hasil Evaluasi, Klarifikasi, dan Negosiasi penawaran 3 peserta, dalam Proses Tender Ulang Pengadaan Jasa Design & Build Proyek Pembangunan Track Formula E (E-Prix), pemenang lomba paket pekerjaan adalah : PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri konstruksi, membangun jalan, jalan tol, jembatan dan bandara. Perseroan juga membangun bangunan residensial, komersial, dan industri.

Telah mencatatkan sahamnya di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode saham (JKON), pemegang saham mayoritas adalah PT. Pembangunan Jaya (60.89)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun