![[Puisi] Lelaki Malam Pejuang Nafkah](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/07/05/img-20240705-184844-6687de4534777c06b7574242.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
![[Puisi] Rindu untukmu Ibu](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/07/05/img-20240703-155548-66879d94c925c472e27f91f2.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Setumpuk buku dianggapnya angin lalu yang tak bermutu
Sanksi FIFA menjadi 'kalimat sakti' dan senjata utamanya
Opini-opini yang dibentuk melalui media, menjadi sarana untuk publikasinya
Bersatu, untuk membangun sebuah dinasti baru...
Layaknya sebuah drama dalam panggung sandiwara
Kongres PSSI pun gagal, hanya karena adanya suatu protes
Dua milyar terbuang percuma dan hilang tak bermakna
Pemilik suara disalahkan dan dibungkam dengan seribu bahasa
Bermacam cara dilakukan atas perintah sang penguasa...
Apakah ini yang dinamakan Revolusi PSSI ?
Ataukah hanya suatu bentuk Dinasti PSSI ?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!