2. Mensucikan Jiwa: Zakat juga berperan dalam mensucikan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan. Ini adalah bentuk latihan spiritual yang membantu umat Islam untuk lebih peduli terhadap sesama dan mengurangi kesenjangan sosial.
3. Doa dan Berkah: Doa yang dipanjatkan oleh orang yang menerima zakat menjadi sumber ketenteraman jiwa bagi pemberi zakat. Ini menunjukkan bahwa zakat juga menguatkan ikatan sosial dan spiritual di antara anggota masyarakat.
Relevansi Zakat dalam Kehidupan Umat Islam
Zakat adalah salah satu pilar utama dalam ekonomi Islam yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan keadilan sosial. Dengan mengeluarkan zakat, seorang muslim berkontribusi secara langsung dalam membantu mereka yang kurang beruntung dan memastikan distribusi kekayaan yang lebih merata.
Selain itu, zakat juga berperan penting dalam mengurangi kemiskinan, membantu orang yang terlilit hutang, mendukung perjuangan di jalan Allah, dan memperkuat ikatan sosial di antara umat Islam. Dengan adanya zakat, masyarakat dapat membangun sistem yang lebih adil dan sejahtera, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Kesimpulan
Surah At-Taubah ayat 60 dan ayat 103 memberikan panduan yang jelas mengenai penerima zakat dan tujuan dari zakat itu sendiri. Zakat bukan hanya kewajiban finansial, tetapi juga sarana untuk membersihkan harta dan jiwa, memperkuat solidaritas sosial, dan mendukung kesejahteraan umat. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran ini, umat Islam dapat membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan diberkahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H