6. Non Performing Financing (NPF) Net
NPF net adalah rasio yang mengukur jumlah pembiayaan bermasalah setelah dikurangi cadangan kerugian. Rasio ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang risiko pembiayaan setelah memperhitungkan penyangga yang telah disiapkan untuk menutupi kerugian.
7. Return on Asset (ROA)
ROA adalah rasio yang mengukur efisiensi bank dalam menghasilkan keuntungan dari total aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin efisien bank dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba.
8. Return on Equity (ROE)
ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh bank atas ekuitas yang dimiliki oleh para pemegang saham. ROE yang tinggi menunjukkan bahwa bank mampu memberikan pengembalian yang baik bagi pemegang saham, mencerminkan efektivitas penggunaan modal dari pemegang saham untuk menghasilkan laba.
9. Net Imbalan (NI)
Net Imbalan adalah rasio yang mencerminkan pendapatan bersih yang diperoleh bank setelah dikurangi biaya operasional. Rasio ini penting untuk menilai profitabilitas jangka panjang bank, menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bersih dari operasionalnya.
10. Net Operation Margin (NOM)
NOM adalah rasio yang mengukur persentase pendapatan operasional bersih terhadap pendapatan total. Rasio ini mencerminkan efisiensi operasional bank dalam menghasilkan laba dari pendapatan operasionalnya, dengan rasio yang lebih tinggi menunjukkan bahwa bank mampu menjaga biaya operasional tetap rendah relatif terhadap pendapatannya.
11. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)