Mohon tunggu...
denny bratha
denny bratha Mohon Tunggu... -

Seorang Jurnalis dan Penggiat Kebudayaan, tinggal di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pidato Lengkap Puti Guntur Soekarno ; Berkepribadian dalam Berkebudayaan

18 April 2016   22:34 Diperbarui: 18 April 2016   22:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Bapak-Ibu mengeluh kalau kemudian anak-anak kita lebih tahu lagu-lagu dari Korea, dengan K-POP nya, jangan kemudian kita mengeluh mengapa bioskop-bioskop lebih banyak memutar film-film asing, jangan kemudian kita Misuh-misuh, marah-marah dengan Negara tetangga kita yang dianggap merebut kebudayaan kita, produk budaya kita, yang kemudian diakui oleh Negera tetangga kita.

Kalau bukan dari kita yang memulai, maka siapa lagi..!!!

Kebudayaan Sunda kalau tidak salah, ada etos ; Cager- Bager-Pinter-Bener. Ini semua etos yang ada dalam Pancasila ; Gotong Ronyong.

Dari Kelima Sila, diperas menjadi Tiga Sila, tidak suka dengan Tiga Sila, diperas menjadi Satu Sila atau Eka Sila. Bung Karno mengatakan bahwa inilah budaya Bangsa kita ; Gotong Royong.

Gotong Royong itu lebih dinamis dari faham kekeluargaan, Gotong Royong itu kalau dimintai tolong tidak dihitung dengan materi, Gotong Royong itu tidak saling menjelekkan teman atau sahabat kita, tidak saling menjelekkan Partai-Partai  teman kita.

Gotong Royong itu ya...hari ini terlihat. Gotong Royong bicara soal Kebudayaan. Ini adalah Politik Kebudayaan, yang tadi Bung Karno katakan bahwa di dalam Kebudayaan ada Politik dan ada Revolusi.  

Contoh kecilnya adalah malam ini, kita bersama-sama hadir di sini melakukan suatu Gotong Royong  untuk suatu Kesenian dan Kebudayaan Sunda.

Tadi berkali-kali saya diperkenalkan oleh Pak Mochtar, kalau ada yang bertanya sebenarnya Puti Guntur Soekarno ini darahnya apa? Darah saya ini Bhineka Tunggal Ika.!!!

Seperempat ada Sundanya, Ibu saya berasal dari Ciamis, konon katanya keturunan Galuh Pakuan. Ayah saya sudah jelas, ada seperempat Bali, ada seperempat Jawa Timur, ada seperempat Bengkulu.

Jadi di dalam diri saya ini, kalau ditanya, dari mana mbak asalnya? Saya tidak tahu asal saya dari mana dan darah saya dari mana, karena saya merasa diri saya adalah Indonesia..!!!

Dibilang Sunda boleh, saya ini kan anggota DPRI RI, Dapil saya di Jabar X ; Ciamis, Kuningan, Banjar, Pangandaran. Tapi lahir besar, dari kecil sampai tinggal sekarang ini di Jakarta.  Logat Sunda? Saya mengerti Bahasa Sunda, saya mengerti logat Sunda. Nanti di lain waktu saya bisa berbahasa Jawa, saya bisa dan fasih berlogat Jawa, tetapi tentunya karena saya besar di Jakarta, maka saya lebih fasih bergaya Jakarta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun