Mohon tunggu...
Debora Kristiani Rahardjo
Debora Kristiani Rahardjo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Ceritaku #1: Lanjut S2 Dulu Baru Ikut PPG?

27 Agustus 2023   09:07 Diperbarui: 27 Agustus 2023   09:13 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo semuanya....

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya terkait studi lanjut S2 dan PPG. Khususnya bagi kalian yang berkecimpung di dunia pendidikan pasti sudah sangat familiar dengan 2 hal ini ya.

Saya merupakan lulusan S1 Pendidikan Biologi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan diwisuda pada bulan Maret tahun 2017. Begitu lulus, saya langsung mencoba melamar menjadi guru di salah satu sekolah swasta di Salatiga. 1 bulan kemudian saya mendapat panggilan untuk bekerja di sekolah tersebut, tepatnya pada tanggal 10 April 2017. Saat itu jujur saya belum terpikirkan untuk studi lanjut dan hanya ingin fokus memulai karir menjadi seorang guru terlebih dahulu. 

Namun pada tahun 2018, saya melihat unggahan di Instagram Fakultas saya yang berisikan info beasiswa bagi mahasiswa S2 Biologi. Sekilas info saja saat itu biaya kuliah S2 kurang lebih hampir 30 juta. Sementara beasiswa yang ditawarkan adalah potongan 35% bagi calon mahasiswa yang IPK S1 nya di atas 3,5. Kebetulan waktu itu IPK saya 3,72 dan setelah saya hitung-hitung, ternyata saya cukup membayar sekitar 18 jutaan saja. Dari situ saya mulai tertarik untuk lanjut studi namun saya masih bimbang karena takut tidak bisa membagi waktu antara bekerja dan kuliah. 

Nah, setelah melalui perenungan panjang termasuk berdiskusi dengan orang tua, rekan kerja, dosen maupun pimpinan di sekolah akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kesempatan ini. Saya memulai studi S2 saya mulai tahun 2018-2021. Waktu itu saya mengambil S2 Biologi dengan konsentrasi Edubiologi (Biologi untuk Guru). 

Kalau ada yang bertanya "Kenapa dulu tidak ambil PPG Prajabatan saja?". Jujur saya tidak memiliki bayangan untuk ikut PPG dahulu. Seperti yang saya sampaikan di awal, yang ada di pikiran saya ya setelah lulus S1 saya mau bekerja. Sudah itu saja. Dan ternyata Tuhan izinkan saya langsung mendapat pekerjaan menjadi guru. 

Oke lanjut hehehe...

Nah di perjalanan saya melanjutkan studi S2, saya aktif mencari informasi mengenai mekanisme administratif sekolah seperti bagaimana masuk di dapodik, mengajukan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan), dan sebagainya. Saya seringkali bertanya kepada rekan-rekan guru yang lain mengenai manfaat memiliki NUPTK, jenjang karir guru, dan sebagainya. Tahun 2020, saya berdiskusi dengan operator dapodik sekolah untuk mengajukan NUPTK saya karena berdasarkan informasi yang saya dapatkan, NUPTK ini ibarat salah satu tiket guru untuk mengikuti program pemerintah.

Tahun 2021, saya melihat ada 3 rekan guru di sekolah saya yang mengikut program PPG. Saya tanyakan apa itu PPG, apa persyaratannya, dan manfaatnya apa kepada rekan saya ini. Beliau menjelaskan bahwa guru yang sudah lulus PPG akan mendapatkan sertifikat pendidik dan tunjangan profesi guru. Rekan saya ini sudah mengajar 5 tahun lebih dahulu dibanding saya. Nah, setelah mendengar itu saya jadi tertarik untuk mengikuti PPG. Namun karena perbedaan jarak mengajar kami 5 tahun, dalam benak saya ya saya akan ikut PPG 5 tahun lagi alias sekitar tahun 2026. Ya sudah fokus selesaikan S2 dulu, pikir saya. Bulan Agustus 2021 saya mengikuti yudisium S2 saya dan wisuda di bulan Oktober 2021. 

Manusia hanyalah bisa berencana, namun Tuhanlah yang menentukan. Bulan Februari 2022 saya mendapat informasi dari rekan saya bahwa akan ada pembukaan pendaftaran PPG Dalam Jabatan. Entah mengapa biasanya PPG hanya dibuka untuk guru-guru yang mengajar tahun 2015 dan sebelumnya, namun kali ini PPG juga dibuka untuk guru yang mengajar mulai tahun 2016 - 1 Januari 2019. Kesempatan emas bukan?

Akhirnya saya mengikuti seleksi administrasi bulan Februari 2022 dan seleksi akademik pada bulan April 2022. Bulan Juni 2022 saya mendapatkan notifikasi bahwa saya dinyatakan lulus seleksi akademik dan berhak mengikuti PPG Dalam Jabatan tahun 2022. Awal bulan Agustus 2022 saya mendapatkan informasi penempatan PPG di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Sungguh sebuah timeline yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Ternyata secepat itu saya bisa ikut PPG, sementara masih banyak guru yang mengajarnya lebih lama dari saya namun belum mendapatkan panggilan PPG.

Saya mengikuti program PPG ini mulai bulan Agustus-Desember 2022. Program ini cukup menantang menurut saya. Karena saya harus bekerja dari pukul 07.00-15.00 di sekolah dan lanjut PPG pukul 16.00-19.30 setiap hari Senin-Sabtu selama hampir 2 bulan. Kalau dari sisi materi sebenarnya saya rasa tidak cukup sulit. Saya justru lebih merasa tertantang dari sisi kondisi fisik saya.

Dari pengalaman saya, saya merasa mendapatkan banyak keuntungan dengan mengambil S2 terlebih dahulu sebelum PPG. Saya merasa tidak mengalami kesulitan yang berarti pada saat mengerjakan tugas PPG. Misalnya saat diminta mencari referensi jurnal ilmiah untuk mencari akar masalah dan alternatif solusi, saya dapat menemukan jurnal ilmiah dengan cukup mudah karena saya terbiasa memanfaatkan platform seperti Mendeley.

Selain itu ada juga tugas untuk mewawancarai pengawas sekolah, kepala sekolah, ahli (dosen), dan rekan sejawat. Hal ini juga bukan hal yang sulit bagi saya karena saat saya S2 dulu saya sudah merasakan ribetnya mencari validator untuk memvalidasi tesis saya. Jadi jika hanya wawancara seperti itu, bagi saya itu jauh lebih mudah daripada saat saya S2 dulu. Bentuk tugasnya juga hanya berupa lembar kerja saja, sementara dulu waktu saya S2 tugas yang diberikan bisa berupa menulis artikel jurnal ilmiah. 

Setelah mengikuti pendidikan selama hampir 4 bulan, saya mengikuti UKMPPG (Uji Kompetensi Mahasiswa PPG) pada awal bulan Desember 2022. Dan di akhir bulan Desember 2022 saya sudah dinyatakan lulus PPG Dalam Jabatan dan mulai Januari 2023 ini saya sudah mendapatkan tunjangan profesi guru.

Dari cerita saya, saya merasa waktu Tuhan dengan memberikan kesempatan saya untuk melanjutkan studi S2 terlebih dahulu baru setelah itu mengikuti PPG adalah waktu yang sangat tepat untuk saya. Sembari saya menunggu pengajuan NUPTK oleh sekolah (biasanya diajukan setelah 1 tahun mendapatkan surat pengangkatan Guru Tetap Yayasan) saya menggunakan waktu yang ada untuk studi lanjut S2 dulu. 

Saran saya untuk rekan-rekan dan adik-adik calon guru jika kalian galau memilih lanjut studi S2 atau PPG, coba renungkanlah dulu. Kalau kalian sudah mendapatkan pekerjaan jadi guru, coba prediksikan jenjang karir kalian di sekolah tersebut. Kapan bisa masuk dapodik, NUPTK, apakah ada prospek untuk lanjut studi atau PPG, dan sebagainya.

Menurut saya, keputusan untuk mengambil S2 atau PPG terlebih dahulu semuanya adalah keputusan yang baik. Timeline Tuhan untuk masing-masing kita berbeda-beda. Yang terpenting adalah pakailah waktu yang ada dengan baik. Jangan buang-buang waktu. Jika ada kesempatan yang datang, manfaatkanlah dengan baik karena ketika kita menabur sesuatu yang baik pasti kita akan menuai hal yang baik juga. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun