Mohon tunggu...
Debby Megha
Debby Megha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan

8 April 2016   00:59 Diperbarui: 8 April 2016   01:03 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

NAMA           :DEBY MEGASARI WH

NIM                : 2014017135

KELAS          : 4A2

Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan

 

Pengertian Sediaan

            Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk di jual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan produk yang akan di jual. Dalam usaha manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam prose, sediaan produkn jadi, sediaan suku cadang, dan bahan baku habis pakai.

 A.      Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam Neraca, antara lain:

1.      Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.

2.      Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.

3.      Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.

4.      Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5.      Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.

6.      Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.

7.      Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.

 

Kelima kelompok pengujian Subtantif tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima asersi management yang terkandung dalam akun Modal Saham dan Akun Penilaiannya,yaitu:

   1.      Keberadaan dan Keterjadian. 

 2.     Kelengkapan. 

 3.      Hak Kepemilikan. 

 4.      Penilaian. 

 5.      Penyajian dan pengungkapan.

  Prosedur Audit Awal

             Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.

             Karena itu, auditor malakukan melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsoliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:

 1.      Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun, Sediaan yang bersangkutandi dalam buku besar.

2.      Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.

3.      Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.

4.      Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.

5.      Lakukan rekonsoliasi biku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku besar.

  Prosedur Analitik

            Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan neraca.Dalam prosedur ini,  auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.

            Rasio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap sediaan :

·      Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca

1.      Periksa klasifikasi sediaan di neraca.

2.      Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan.

3.      Lakukan analytical review terhadap sediaan.

 

Pengujian terhadap Transaksi Rinci

 

            Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.

 

·         Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.

·         Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,faktur pembelian,laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.

·         Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,memo debit untuk retur pembelian.

·         Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

·         Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

·         Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

 

·      Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci, antara lain:

1.      Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan

-          Periksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.

-          Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.

2.      Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar

-          Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada ditangan klien.

-          Mintalah informasi mengenai sediaan yagn dijadikan jaminan penarikan utang.

-          Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan.

-          Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh klien.

-          Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan degnan prinsip akuntansi berterima umum.

-          Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per satuan sediaan.

-          Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit degnan laba bruto tahun sebelumnya.

-          Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak.

-          Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan degnan tingkat perputaran sediaan tahun sebelumnya.

-          Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau penjualannya.

-          Mintalah surat representasi sediaan dari klien.

Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca

Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :

           

1.      Memeriksa klarifikasi sediaan di neraca.

            Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus disajikan menurut unsur-unsur utama sediaan.

2.      Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan.

            Klien diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode penentuan kos dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan sediaan di neraca.

3.      Melakukan analisis review terhadap sediaan.

            Review analitik ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca.Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.

 

Audit Siklus Produksi meliputi:
 1. Perencanaan Audit
 2. Aktivitas Pengendalian-transaksi produksi
 3. Pengujian Substantif- Saldo Sediaan
 4. Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi

 Tujuan pembelajaran audit siklus produksi:
 1. Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok transaksi dan akun terkait, dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
 2. Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
 3. Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus produksi
 4. Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian substantif untuk saldo sediaan
 5. Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah

 Pengertian Audit Siklus Produksi:
  Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.u
  Teridiri atas:u
 1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
 2. Pengendalian jumlah sediaan
 3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
  Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan pemindahan produk ke barang jadiu
  Siklus produksi berinteraksi dengan:u
 1. Siklus Pengeluaran
 2. Siklus Personalia
 3. Siklus Pendapatan

 A. Pengembangan Strategi Audit
 B. Materialitas
 C. Pertimbangan Pengendalian Internal
 D. Tujuan Audit Siklus Produksi

 Risiko Bawaan Transaksi Sediaan:
 1. Hotel dan sekolah biasanya rendah
 2. Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
 3. Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
 4. Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost seperti:
 a. Indirect material, labor dan overhead
 b. Joint product cost
 c. Disposisi cost variance
 d. Akuntansi untuk scrapt
 5. Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo udara, estimasi oleh pakar dsbg)
 6. Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
 7. Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
 8. Sediaan yang rentan
 9. Penjualan yang dapat diretur

 Prosedur Analitik Audit Siklus Produksi:
 1. Perputaran Sediaan
 2. Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
 3. Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
 4. Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
 5. Produk rusak per juta
 1. Pemisahan fungsi
 a. General control dan application contro
 2. Pengendalian Pengolahan Informasi
 b. Termasuk otorisasi transaksi
 3. Pengendalian Pisik
 4. Review Kinerja dan Akuntabilitas

 SUMBER       : Mulyadi, Auditing, Buku 2 Edisi 6, Penerbit Salemba Empat

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun