b). Pengakuan Pendapatan.
Pendapatan umumnya diakui jika  telah direalisasi dan atau dapat direalisasikan, dan telah dihasilkan.
c). Prinsip Penandingan (Matching Principle)
Beban  untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu.. Beban diakui :
- Jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan jasa,
- Pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,
- Dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh: depresiasi.
d). Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian, seperti :
Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai
Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami.
Catatan atas laporan keuangan umumnya ditujukan untuk memperkuat atau memperjelas pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan dan tahunan.
Setelah mengetahui tentang kerangka kerja konseptual, selanjutnya berikut alasan mengapa kerangka kerja konseptual penting bagi bidang akuntansi
Kerangka Kerja Konseptual diperlukan untuk:
- Mengumumkan lebih banyak standar yang berguna dan konsisten di masa yang akan datang (dasarnya sama).
- Masalah-masalah praktis yang baru muncul, sehingga dapat dengan cepat dipecahkan dengan referensi kerangka teori dasar yang sudah ada.
- Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.
- Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada.