Mohon tunggu...
Debby Hutauruk
Debby Hutauruk Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara

Debby Yunita Anastasia Hutauruk, mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan di Era Digital: Tantangan dan Peluang

1 Juni 2023   22:38 Diperbarui: 1 Juni 2023   22:42 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini siswa dari berbagai tingkatan dapat menemukan apa yang mereka inginkan menggunakan e-learning. Model ini memiliki intensitas yang tidak terbatas dan sepertinya mampu menembus dinding dan rak kelas. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS, terdapat sekitar 70% anak memiliki pengalaman buruk saat daring. Bahkan 25% diantara mereka pernah mengalami pelecehan seksual di internet tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Oleh karena itu, anak-anak harus dididik tentang risiko penggunaan internet.

Penerapan pendidikan di Indonesia sendiri tentunya tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sejak dulu, yaitu untuk kepentingan bangsa Indonesia. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang mengarah pada pendekatan efektif yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan mudah, bersenang-senang, dan mencapai tujuan mereka seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat bermanfaat, pendidik harus dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. 

Keberadaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dapat memecah jarak antara guru dan siswa. Teknologi informasi menawarkan cyber teaching atau pengajaran virtual, dimana proses pengajaran berlangsung melalui internet. Bahkan kini telah banyak tersedia situs web yang menawarkan pendidikan dunia maya. Maka dari itu, tidak ada alasan bagi pelajar untuk tidak belajar karena sekarang belajar dapat didapat dan dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

Mahasiswa di era 4.0 memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Era digital melahirkan generasi digital, yang artinya mereka lahir, tumbuh, berinteraksi, dan dikelilingi oleh lingkungan yang kemungkinan secara digital juga. Kondisi tersebut secara langsung mempengaruhi psikologi yang mempengaruhi peta kognitif. 

Kebutuhan, perubahan, serta kebiasaan mereka untuk mengikuti apa yang mereka lihat melalui media yang paling sering mereka gunakan. Sebaliknya, ketika mekanisme ini tidak diantisipasi dengan baik, maka akan mengarah pada suatu perilaku sosial yang menyimpang, penurunan prestasi sekolah, dan bahkan perilaku merugikan diri sendiri dan orang lain.

Di era digital ini, perkembangan teknologi begitu pesat sehingga memberikan dampak positif dalam bidang pendidikan, seperti mempermudah dalam mencari dan mengakses suatu informasi yang dibutuhkan, dapat melahirkan adanya peluang untuk menciptakan berbagai inovasi terutama dalam bidang pendidikan yang semakin berkembang dengan adanya inovasi pembelajaran daring yang dapat membuat proses belajar semakin mudah untuk dilakukan serta menciptakan kelas virtual atau pelajaran teleconference, dimana guru dan siswa tidak harus berada dalam satu ruangan. 

Kemajuan teknologi juga dapat memberikan segudang kemudahan bagi manusia dengan melahirkan berbagai komunitas internet sehingga dapat menciptakan hubungan baru. Metode pembelajaran baru juga dapat diciptakan dan disesuaikan dengan arus dan kondisi yang sedang berjalan sehingga membuat kegiatan belajar lebih mudah bagi siswa maupun guru.

Namun, mansusia tidak dapat menutup mata bahwa pada kenyataannya, era digital atau internet juga dapat menimbulkan dampak negatif dalam dunia pendidikan, yaitu seperti maraknya plagiarisme atau penipuan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan sesuatu, maupun adanya kehilangan fokus dan minat mereka saat belajar dikarenakan banyaknya konten yang lebih menarik. Tidak hanya itu, bahkan penyalahgunaan informasi juga dapat dilakukan untuk mencapai sesuatu.

Era digital memang dapat membuat aspek kehidupan manusia menjadi berubah total, tidak terkecuali pada aspek pendidikan. Adanya serba-serbi digital tentu membawa pengaruh yang serba-serbi pula bagi dunia pendidikan. Pergerakan yang lebih efektif dan efisien akan sangat amat membantu dunia pendidikan dalam menggali ilmu lebih dalam lagi, tanpa ada batasan ruang dan waktu. Namun jika hal diterapkan dengan cara yang keliru, maka tidak menutup kemungkinan bahwa akan melahirkan petaka. Pelajar memiliki jiwa yang masih muda dan penasaran untuk menjelajah dan bereksperimen, dan ini dapat menyebabkan siswa mengalami kerusakan moral dan lupa serta meninggalkan tanggung jawabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun