Mohon tunggu...
Debby Hutauruk
Debby Hutauruk Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara

Debby Yunita Anastasia Hutauruk, mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Konstruksi Fear of Missing Out (FoMO) di Kalangan Mahasiswa

30 Oktober 2022   01:10 Diperbarui: 8 Januari 2023   20:26 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fear of Missing Out membuat kita lebih fokus terhadap pencapaian orang lain dibandingkan diri kita sendiri. Seluruh perhatian dan fokus kita hanya digunakan untuk merasa cemas dan takut karena kita tidak berada pada suatu fenomena dimana orang-orang sedang melakukan sesuatu tanpa kehadiran kita. Tanpa kita sadari, mungkin kita lebih mengenal dan menjaga perasaan orang lain dibandingkan diri kita sendiri. Padahal, mengenali diri sendiri jauh lebih penting, dan prosesnya pun tidak akan mudah dibanding kita memberikan perhatian kepada orang lain. Mengenali diri sendiri lebih dalam dan belajar untuk menghargai setiap detail kecil yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari merupakan sesuatu yang jauh lebih penting. Dibanding terus memberikan atensi dan fokus terhadap pencapaian orang lain, lebih baik mahasiswa menggali potensi dan memperbaiki sesuatu yang ada dalam dirinya, baik dari segi kelebihan maupun kekurangan. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain hanya karena kita ditinggal beberapa langkah. Jangan samakan kemampuan dengan orang lain karena kapasitas diri masing-masing, dan akan berbeda pada setiap orang.

Setelah memahami apa itu Fear of Missing Out (FoMO), mahasiswa dapat mengetahui penjelasan serta ciri-ciri mengenai FoMO. Dibanding merasa takut, cemas, ataupun merasa tersaingi, lebih baik kita lebih fokus untuk menggali potensi diri serta mengembangkannya. Sebagai mahasiswa, banyak sekali ilmu dan pengalaman berharga yang harus dirasakan, bukan sekadar mengurus aktivitas, momen, dan kehidupan orang lain, atau memaksa dan membebani diri karena harus mengikuti jejak orang-orang di sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun