Ibu Marisa : "Luna, kamu kenapa? Ayo kembali lagi ke meja makan"
Luna : "Ibu aku gak mau dijodohin, aku maunya sama Daniel. Aku sayang sama Daniel. Tolong jangan jodohin aku bu."
(Daniel merasa putus asa, sementara Luna mencoba meyakinkan orang tuanya.)
Ibu Marisa: (dengan keras) "Kamu lebih baik sama Mario. Ini bukan pilihan yang bijaksana, Luna."
(Daniel memandang ke atas dengan harapan) Daniel : "Kita bisa mengatasi ini bersama, Luna." (berbisik kecil)
(Arkan menghampiri Daniel dan memberikan semangat pada Daniel, sementara Luna mencoba untuk meyakinkan orang tuanya.)
Arkan: Jangan menyerah, Niel. Cinta sejati akan mengatasi segalanya.
(Daniel dan Luna menghadapi orang tua Luna untuk terakhir kalinya.)
Daniel: "Kami akan menjaga dan merawat cinta kami, tidak peduli rintangan apa pun yang datang."
Luna: (memandang orang tuanya dengan tulus) "Aku mencintai Daniel, dan aku ingin bersamanya."
(Namun Ibu Marisa melihat ketulusan di mata mereka dan akhirnya memberikan restu. Daniel dan Luna bersatu kembali dengan senyum bahagia.)
Ibu Marisa : "Baiklah, ibu tidak akan memaksakan perjodohan ini. Nanti biar ibu yang bicara dengan keluarga Mario. Tapi sekarang kamu ikut dulu ya ke meja makan. Kita harus akhiri pertemuan ini dengan baik."
Luna: "Baik bu, aku akan segera kembali ke meja."
Lalu mereka kembali ke meja masing masing.
Arkan : "Lo keren Niel. Lo hebat." (menepuk pundak Daniel)
Daniel : "Kita tunggu Luna selesai acara ya."
Akhirnya Luna telah selesai bertemu dengan orang tua Mario. Luna pun segera menghampiri Daniel dan Arkan. Dan mereka bergegas kembali kerumah masing masing dengan perasaan yang bahagia.
Drama ini menggambarkan tentang cinta yang menghadapi rintangan, tetapi dengan kesetiaan, kesabaran, dan dukungan dari orang terdekat, cinta itu akhirnya mampu memenangkan segala rintangan dan bersemi dengan indahnya.