Inovasi Teh Fermentasi yang Memberikan Banyak Manfaat bagi Tubuh
Pada tahun ini, kegiatan KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia berfokus pada penanganan atau pemberdayaan masyarakat melalui program pembangunan yang berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG's) Desa. Salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh Kelompok 19 KKN Tematik UPI adalah "Sosialisasi Inovasi Pembuatan Teh Kombucha melalui Fermentasi" yang ditujukan kepada Ibu-ibu PKK RW 04 Negla, Kelurahan Isola, Kota Bandung. Pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi kebiasaan masyarakat yang sering mengkonsumsi teh namun kurang memerhatikan kandungan/zat yang terkandung dalam teh tersebut. Masyarakat belum mengetahui terobosan baru teh fermentasi yang dapat menjadi alternatif nge-teh sehat bagi tubuh.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada 30 Juli 2022 bertempat di Aula Kantor RW 04 Negla. Hal-hal yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut meliputi pengenalan, kandungan/zat, manfaat, alat dan bahan, cara pembuatan, dosis, serta kriteria keberhasilan dan kegagalan fermentasi pembuatan Teh Kombucha. Dalam pelaksanaannya juga dilakukan sesi tanya jawab bersama Ibu-ibu PKK.
Teh Kombucha merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi yang dilakukan oleh kultur simbiotik. Bahan yang seringkali digunakan adalah teh hitam, teh hijau, daun mint, bunga melati, atau lain sebagainya. Kultur simbiotik yang dimaksud berupa jamur kombu yang disebut juga SCOBY (Symbiotic Culture of Bactery and Yeast). Pembuatan teh yang melibatkan mikroorganisme tentunya menjadi hal baru bagi masyarakat. Peran akademisi sangat dibutuhkan guna menyampaikan inovasi ini kepada masyarakat setelah melalui berbagai riset dan penelitian sampai diperoleh hasil ilmiah bahwa Teh Kombucha mempunyai lebih banyak manfaat dibandingkan teh lain pada umumnya.
Hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengungkap keunggulan Teh Kombucha dibandingkan teh biasa yaitu lebih banyak mengandung polifenol, asam organik, vitamin dan mineral. Berguna sebagai antioksidan dan antidiabetik, antibakteri, meningkatkan ketahanan tubuh, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan mengurangi inflamasi. Teh ini menjadi peluang sebagai pangan fungsional yang dapat dikonsumsi masyarakat guna mewujudkan kebiasaan nge-teh sehat secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, kelompok 19 mengadakan demonstrasi dan pendampingan mengenai cara pembuatan Teh Kombucha yang dipraktikkan oleh Ibu-ibu PKK dan dimonitor pelaksanaannya oleh kelompok 19. Hal ini agar menjamin keberhasilan fermentasi teh yang dilakukan oleh Ibu-ibu PKK.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, dapat dipraktikkan dan diaplikasikan sehingga dampaknya bisa dirasakan secara berkelanjutan. Antusias Ibu-ibu PKK RW 04 dalam mengikuti kegiatan ini merupakan semangat yang menyadarkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Referensi:
Firdaus, S., Indah, A., Isnaini, L., & Aminah, S. (2020). "Review" Teh Kombucha Sebagai Minuman Fungsional dengan Berbagai Bahan Dasar Teh. Proposal Seminar Nasional Unimus, 3(2013), 715--730. http://prosiding.unimus.ac.id.
Khamidah, A.-, & Antarlina, S. S. (2020). Peluang Minuman Kombucha Sebagai Pangan Fungsional. Agrika, 14(2), 184. https://doi.org/10.31328/ja.v14i2.1753.
Rinihapsari, E., & Richter, C. A. (2017). FERMENTASI KOMBUCHA dan POTENSINYA SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN. In Jurnal Media Farmasi Indonesia (Vol. 3, Issue 2, pp. 241--246).
Zubaidah, E., C.A. Afgani., U. Kalsum, I.Srianta, J B. Philippe. (2019). Comparison of in Vivo Antidiabetes Activity of Snake Fruit Kombucha, Black Tea Kombucha  and Metformin. Biocatalysis and Agricultural Biotechnology. 17: 465--469.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H