Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mangan Ora Mangan Sing Penting Connect

22 Desember 2013   20:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:36 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Kegiatan kedua dalam bulan Desember, dilaksanakan di SD Negeri 03 Pagi, Grogol, Jakarta Barat pada tanggal 18 Desember 2013, seperti yang telah dilaporkan oleh Mbak Christie, yang berjudul "Parenting Control Bukan untuk Mengawasi Suami, Ya!".

Dalam sosialisasi dan dialog bersama pelajar SD kelas 5 dan 6 serta orang tua mereka (terbagi dalam dua sesi), Mas Valentino yang dalam kesempatan tersebut ditemani kompasianer dan relawan IDKITA Kompasiana, Choirul Huda, lebih banyak menitikberatkan pada peran orang tua dan guru dalam menanggulangi penyalahgunaan permanfaatan TIK oleh murid atau anak-anak mereka.

[caption id="attachment_285413" align="aligncenter" width="512" caption="Sumber: Dokumentasi IDkita. Sosialisasi di SDN 03 Pagi Grogol Jakarta Barat"]

13877180821820427294
13877180821820427294
[/caption]

Dengan mengutip beberapa hasil penelitian dari para ahli khususnya psikolog bahwa kecanduan pornografi sama atau bahkan lebih berbahaya dari kecanduan narkoba, maka orang tua perlu bijaksana dalam memberikan smartphone kepada anak berusia sekolah dasar dan perlu meluangkan waktu untuk menemani putra/putri mereka ketika memanfaatkan internet baik di rumah maupun di Warnet (warung Internet) yang berada di lingkungan tinggal mereka.

Catatan penting  yang disampaikan oleh Mas Valentino, setelah melakukan sosialisasi di SDN 03 Pagi ini dan merangkum kegiatan yang sama di SD lainnya, dia hampir hopeless ketika  melihat kenyataan bahwa kebanyakan orang tua tidak peduli  kapan saatnya anak mereka diberikan kebebasan dalam mengakses internet, yang penting "anak tidak mati gaya" dalam pergaulan. Smartphone kelihatanya sudah menjadi kebutuhan semua orang bahkan untuk  anak di usia di bawah 12 tahun.

Menyoroti pemanfaatan internet untuk pendidikan dasar, Mas Valentino dan para relawan IDKITA Kompasiana terus berusaha untuk meyakinkan guru, orang tua bahkan pemerintah bahwa untuk usia anak hingga 10 tahun perlu dibatasi pemanfaatan internet secara proporsional. Pada rentang usia tersebut, anak justeru perlu dididik secara nature seperti halnya pendidikan yang selama ini dialami oleh generasi sebelumnya.

Perpustakaan adalah tempat mereka secara alamiah menggali sumber informasi, mencatat dan meringkas tugas-tugas yang diberikan. Pengaruh internet  dapat membuat anak bingung dan "dicuci otaknya" lewat berbagai informasi yang bebas ditemukan di Internet.  Pendidikan agama, rasa cinta kepada tanah air, bermain sambil belajar menjadi penting untuk diperhatikan dan menjadi titik perhatian kurikulum pendidikan dasar. Dalam kenyataannya, materi pelajaran dari kurikulum  yang berlaku memaksa anak untuk mencari secara instan, mendapatkan jawaban dari tugas-tugasnya melalui internet. Lebih parahnya lagi, guru-guru SD menganggap biasa ketika menugaskan siswa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan mencari melalui internet.

***

Kegiatan ke tiga, atas permintaan Komite Sekolah, SMP Negeri 115, Tebet, Jakarta Selatan. IDKITA Kompasiana diminta untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi pemanfaatan TIK  kepada orang tua siswa bertepatan dengan jadwal pengambilan raport siswa.

Kamis, 19 Desember 2013, ditemani oleh salah satu Finalis Duta Internet Sehat dan Aman tahun 2013, Clarensia Michelle, Mas Valentino mengajak orang tua siswa kelas 7 untuk bersama-sama  mengevaluasi berbagai fakta tentang pemanfataan maupun  penyalahgunaan TIK  internet di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun