***
Hingga kelebat pertama bayangmu, menyimpan hati di ujung kelopak mata
Merona semu pandangan meski berlalu dalam lirik senyum
Engkau layangkan sebuah tanya harap dalam lugu
Berkilas tentang sesuatu yang kau simpan dalam kalbu
Wahai…pujangga masa, kemana angan dan asa untukmu kala itu
Untuk waktu bergulir meski enggan pada harap
Berani kau ketuk semua batas yang membayang di muka
Kau ulur tali harap walau masa bertanya
Jalan kakimu menepis hujan yang terserak sempurna
Matamu membayang bening nan syahdu
Hujan masih mendekapmu dalam kasih terdalam
Andai  warna terbaur dalam tanya biru
Lukisan hati mana nan terpana dalam sendu
Suatu saat kau berlalu pada langkah yg tak tahu
Namun hujan masih berbisik lembut namun cukup lirih
Hujan masih memberi sekilas cerita dalam kenang
Hujan masih bersyair dalam harap terbelenggu
[caption id="attachment_75277" align="aligncenter" width="590" caption="www.rikonen.com"][/caption] *** Persembahan Lelaki Hujan untukku ;-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H