[caption id="attachment_297080" align="aligncenter" width="576" caption="Foto Bersama (Habibie, Pak Indar, Mb Chrstie, Dimas, Riqo, Pak Muli, Bu Dewi, Mas Valentino dan Bu Mudjiati) Â Koleksi : Meta"][/caption]
Pernyataan ini disampaikan oleh Ibu Dr. Dewi Motik Pramono, Msi, baik mewakili pribadi, organisasi maupun pemerintah dan pihak swasta  yang menghadiri acara talk show The ICT Opportunity for Persons With Disabilities di Auditorium Indosat jakarta. Pernyataan ini merupakan hasil dari komitmen bersama para pemangku kebjikan tersebut dalam perbincangan non formal jelang maupun saat kegiatan berlangsung.
***
Sabtu, 22 Februari 2012. Hujan mengguyur Jakarta sejak pagi, kehadiran para undangan dalam acara talk show The ICT Opportunity for Persons With Disabilities di Auditorium Indosat jakarta,  membuat penyelenggara merasa sedikit kuatir. Dapat dimaklumi, hujan apalagi  disertai bajir di beberapa titik di Jakarta dapat menjadi kendala bagi kehadiran para Undangan.
Namun kenyataan berbicara lain, ketika penyelenggara tiba di lokasi pada pukul 7.30 Â pagi, terlihat sekitar 30-an undangan sudah menunggu di Lobi Utama Gedung Indosat Jakarta. Padahal acara baru akan dimulai pada pukul 09.00 Wib. Mereka kemudian diberi penjelasan untuk sabar menunggu, karena petugas registrasi dan katering sementara mempersiapkan diri di lantai 4, ruang Auditorium.
Tepat pukul 8.30 Wib, Undangan yang sudah menunggu sejak pagi dipersilahkan untuk menuju lantai 4 dimana kegiatan dilangsungkan.
Setelah melakukan registrasi, petugas kemudian  memberikan snack dan bingkisan berupa goody bag  dari kompas.com dan mempersilahkan undangan untuk memasuki ruang auditorium yang sudah tertata rapih sejak sehari sebelumnya.
Di ruang VIP terlihat, beberapa undangan VIP sedang berbincang-bincang, diantaranya Bapak Prof. Dr.-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng, (Plt. Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika), Dr. Dewi Motik Pramono, Msi (ketua umum Kongres Wanita Indonesia - KOWANI) dan Bapak Indar Atmanto (Chief Corporate Services Officer Indosat). Sedangkan Deputi III Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Mudjiati, SH Â telah bergabung dengan pengurus Kowani lainnya di dalam ruang Auditorium.
Sementara undangan yang terus mengalir, kembali lagi karena alasan hujan dan masalah transportasi, dua nara sumber belum mencapai  lokasi, apalagi mereka akan mengisi acara pembuka sebelum beberapa rangkaian acara yang lain. Namun kondisi ini dapat dimaklumi karena keberadaan kelompok penyandang disabalitas tersebut.
Setelah komunitas Kartunet (Karya Tunanetra) tiba di lokasi, acara segera di mulai dengan beberapa lagu pembuka yang dibawakan oleh beberapa orang penyandang disabilitas netra yang menyebutkan dirinya Kartunet Acoustics. Dua buah lagu pembuka mereka mendapat simpati dan sambutan meriah dari 150 undangan lebih yang sudah memenuhi Auditorium Indosat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Prof. Dr.-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng, Ibu Dr. Dewi Motik Pramono, Msi dan Bapak Indar Atmanto (yang disebut oleh tamu undangan VIP sebagai host kegiatan ini).
[caption id="attachment_297081" align="aligncenter" width="576" caption="Dr. Dewi Motik Pramono, Msi (Ketua Umum KOWANI) sedang menyampaikan sambutan. Koleksi : Meta "][/caption]
Para pejabat dan beberapa pengurus organisasi memang diundang secara tidak resmi untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini. Awalnya penyelenggara sedikit ragu akan respon kehadiran mereka, Â namun karena bentuk perhatian mereka kepada penyandang disabilitas selama ini, Â kegiatan di akhir pekan yang seharusnya dimanfaatkan bersama keluarga dapat ditinggalkan dalam beberapa jam demi memberi dukungan kepada penyandang disabilitas dalam acara ini.
Setelah rangkaian sambutan, MC kemudian  memperkenalkan satu per satu para nara sumber special tal show ini. Diantaranya,
- Habibie Afsyah (Penyandang Disabilitas Daksa yang menggeluti bisnis internet marketing)
- Christie Damayanti (penyandang stroke dan cancer survivor, seorang arsitektur, penulis/kompasianer dan motivator)
- Dimas Prasetyo (Penyandang Disabilitas Netra dan sebagai pendiri komunitas kartunet)
- M. Ikhwan Tariqo (Penyandang Disabilitas Netra, pegawai salah satu bank swasta dan sebagai pendiri komunitas kartunet)
Pada saat mereka menempati posisi duduk di podium, background pada screen memperlihatkan profil mereka masing-masing dengan aktivitas mereka memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK/ICT).
[caption id="attachment_297082" align="aligncenter" width="576" caption="Habibie dan Mb Christie dengan latar belakang profil Mbak Christie (Permpuan Hebat Antv). Koleksi : Meta "][/caption]
Melihat dan mendengarkan langsung profil nara sumber yang ditayangkan, tepuk tangan yang meriah secara spontan diberikan oleh para undangan sebagai rasa kagum dan apresiasi kepada masing-masing nara sumber yang sangat inspirartif dan memotivasi.
Setelah semua nara sumber berada di podium, tibalah pada acara inti, dimana bincang-bincang bersama nara sumber dipandu oleh mas Valentino dari IDKITA  Kompasiana.
Pertanyaan demi pertanyaan dijawab oleh nara sumber seputar manfaat dan peluang perkembangan teknlogi dan informasi dalam mendukung kemandirian penyandang disabilitas di Indonesia.  Mereka memberikan dorongan dan motivasi kepada penyandang disabilitas  untuk dapat memanfaatkan ICT/TIK sebaik mungkin agar bermanfaat bagi pribadinya sendiri maupun orang lain.
Tentu saja selain motiviasi yang mereka sampaikan, nara sumber juga menyampaikan harapan kepada berbagai pihak, baik pemerintah,organisasi, yayasan/NGO dan kepada masyarakat untuk terlibat langsung mendukung upaya kemandirian penyandang disabilitas, khususnya dalam pemanfaatan ICT/TIK itu sendiri.
Untuk menjawab pertanyaan banyak orang bagaimana penyandang disabilitas netra memanfaatkan ICT/TIK, Dalam talk show tersebut, mas Valentino mempersilahkan Dimas Prasetyo untuk memperagakan penggunaan laptop dengan perangkat lunak screen reader.  Terlihat Dimas dengan mudah menggunakan laptop dan internet.
Banyak hal yang dapat dipetik dari demo tersebut, khsususnya bahwa dalam keterbatasan penyandang disabilitas ternyata Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemampuan yang lain dan bahkan lebih dari orang normal. Seperti yang ditunjukan Dimas,  dimana kemampuan mendengar dan daya ingat yang sangat kuat membuat  mereka dapat berkomunikasi secara lancar selama memanfaatkan ICT/TIK.
[caption id="attachment_297083" align="aligncenter" width="576" caption="Habibie, Mb Christie, Dimas dan Riqo. Dengan Latar Belakang Profil Riqo (Disabilitas Netra, Co-Founder Kartunet). Koleksi : Meta "][/caption]
Merespon apa yang menjadi keinginan mereka sebagai perwakilan suara penyandang disabilitas Indonesia. Saat Prof. Muli dan Ibu Dewi Motik berpamitan untuk meninggalkan lokasi kegiatan karena ada acara lain yang perlu mereka hadiri. Mewakili pribadi danmaupun institusi, Ibu Dewi Motik menyampaikan bahwa dengan dukungan pemerintah dan pihak swasta, Â mereka telah merencanakan untuk mengadakan road show ke 34 provinsi di Indonesia bersama ke empat nara sumber yang inspiratif tersebut.
Komitmen awal yang disampaikan Ibu Dewi Motik Tersebut, mendapat tanggapan positif dari undangan, khususnya bagi kaum disabilitas, agar keberadaan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia dapat termotivasi  untuk maju dan menjadi mandiri.
Mewakili pribadi, Profesor Muli juga menyampaikan dukungannya, dan akan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan penyandang disabilitas di Indonesia.
Apa yang disampaikan  oleh ibu Dewi motik dan pak Muli tersebut  ternyata mendapat tanggapan yang sama dari undangan lainnya. Lewat pernyataan Deputi III Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA), Ibu Mudjiati, SH , bahwa kementerian PP dan PA akan mendukung upaya dan program yang telah digagas untuk didukungan oleh pemerintah maupun organisasi daerah di seluruh Indonesia.
Sebelum meninggalkan lokasi kegiatan, pak Muli dan Ibu Dewi bersama pak Indar dan Ibu Mudji   berfoto bersama dengan keempat nara sumber. Setelah itu, talk show tetap dilanjutkan dengan meminta tanggapan akhir yang berisi motivasi dari ke empat nara sumber kepada penyandang disabilitas di Indonesia yang kemudian diakhiri dengan penayangan  rekaman video call bersama bu Iin atau Muimatul Khoiriyah, seorang aktivis dan penggerak masyarakat inklusi daerah Kebumen dan Cilacap.
Kepada undangan, Bu Iiin menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat khususnya pemerintah untuk memperhatikan keberadaan kaum disabilitas di daerah yang dalam kenyataannya kurang diperhatikan dan minim pelatihan dalam pemanfaatan TIK/ICT secara berkesinambungan.
Akhirnya seluruh rangkaian kegiatan harus diakhiri jelang pukul 12.00 WIB, yang ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah menikmati hindangan makan siang yang telah disediakan oleh PT. Indosat Tbk.
***
Kegiatan sudah berakhir, namun semua rencana dan komitmen dari hasil kegiatan tersebut akan terus ditindaklanjuti  agar dapat bermanfaat bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Inilah sebuah langkah kecil yang  mungkin tak memilki makna apa-apa, yang diprakarsai oleh IDKITA Kompasiana dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dengan bekerjasama dengan komunitas kartunet dan IDCC (Indonesia Disabled Care Community) serta mendapat dukungan penuh oleh PT Indosat Tbk.
Semoga dikemudian hari, langkah kecil ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk dan jenis kegiatan lain yang lebih nyata dan bermanfaat untuk kemandirian penyandang disabilitas di Indonesia, baik oleh yayasan/komunitas/organisasi disabilitas di Indonesia, pihak  swasta, khususnya pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.
Atas dukungan dan partisipasi semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam kegiatan ini, penyelenggara menghaturkan banyak terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H