Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemenuhan Pendidikan di Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal

4 April 2014   13:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:02 5321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1396565628223413190
1396565628223413190
Penyaji Materi (Koleksi : Kang Isrodin)

PLK Boarding School Mbangun Desa ini menyelenggarakan pendidikan gratis setara SMK, dan menampung siswanya dalam asrama. Semuanya dikelola secara swadaya. Bahkan untuk memenuhi dana BOS mereka memperolehnya dengan berjualan kerajinan sandal. Adapun siswanya bukan hanya berasal dari anak-anak pesisir dan pedalaman hutan jawa di Kabupaten Banyumas, namun juga berasal dari 4 Kabupaten lain yaitu Kebumen, Brebes, Cilacap, dan Batang. Mereka semuanya berasal dari keluarga kurang mampu.

1396568434383677485
1396568434383677485
Jual Kerajinan  Sandal untuk mengumpukan dana BOS (Koleksi : Kang Isrodin)

1396567870466571455
1396567870466571455
Tim Idkita Kompasiana memanfaatkan waktu hinga malam hari untuk memberikan bimbingan teknis (BIMTEK) terkait pengelolaan situs dan persiapan infrastruktur TIK

Selama dua hari, TIM Idkita secara penuh memanfaatkan waktu yang ada, baik pagi hingga malam hari untuk mempersiapkan mereka menjadi percontohan Pendidikan Layanan Khusus yang dapat diadopsi oleh daerah lainnya di Indonesia.

Pagi, tanggal, 27 Maret. TIM IDKITA bersama-sama dengan pengurus/pengelola PLK dan beberapa siswa mengujungi "Laboratorium Alam" dimana mereka melaksanakan praktek lapangan sebagai bagian dari kurikulum yang bermuatan lokal.

"Kampung" Pesawahan namanya.  Merupakan bagian dari desa Gunung Lurah, Karangtengah, Cilongok, Banyumas. Waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan (Kira-kira 20.6 - 30 km dari Purwokerto menuju daerah Desa di wilayah Hutan lereng gunung Slamet).

Di kampung Pesawahan, dan beberapa kampung tetangganya, kami tidak mendapatkan signal telepon seluler, apalagi jalur sambungan telepon kabel. Namun untung saja, daerah ini sudah diterangi listrik,  lewat teknologi Mikrohidro,  Bantuan Gubernur Jawa Tengah tahun 2010/2011.

13965657801918726304
13965657801918726304
Siswa SD ini harus berjalan kaki 1 -2 jam menuju sekolah mereka, begitupun sekembalinya ke rumah (Koleksi : Umi)

Setelah sampai di lokasi, kami bertemu dengan beberapa anak SD yang harus menempuh perjalanan 1 hingga 2 jam (sekali jalan) menuju sekolah mereka. Sehingga dalam sehari mereka menghabiskan waktu 2 hingga 4 jam hanya untuk waktu tempuh dengan berjalan kaki.

Tidak terbayang apabila keadaan hujan, siswa-siswa SD ini terpaksa harus "menerabas" hutan agar sampai di rumah sebelum malam tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun