Mohon tunggu...
Deasy Kania R
Deasy Kania R Mohon Tunggu... Lainnya - Hotel Management Graduate, Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019 Awardee.

Food & Beverage, Beauty, and Lifestyle.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengenal Bahan-bahan Utama pada Roti beserta Fungsinya

1 September 2020   23:19 Diperbarui: 1 September 2020   23:09 21575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman, saya Deasy Kania Rhamadhanti C, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee dari Beasiswa Unggulan Kemendikbud. Tulisan ini merupakan cara saya memberikan bacaan dan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi teman-teman semua. Selamat Membaca!

Jika mendengar kata "Roti" yang akan terbayangkan berupa cemilan yang mengenyangkan bertekstur lembut juga terdapat inovasi dengan berbagai macam isian manis hingga asin. Tahukah kamu, dibalik lezatnya roti terdapat bahan-bahan yang diolah dan ditakar dengan baik sehingga menghasilkan kudapan roti yang lezat? Bahan utama yang digunakan pada pembuatan roti juga memiliki gizi yang cukup, sehingga mengonsumsi roti dapat membuat kita kenyang lebih lama juga dapat memenuhi kecukupan gizi sehari hari. Pada artikel ini, saya akan berbagi informasi mengenai bahan-bahan utama roti beserta fungsinya.

1.  Tepung Terigu Protein Tinggi

Terdapat beberapa tepung terigu yang dapat dijadikan berbagai macam olahan seperti Roti, Mie, dan Kue. Namun, pada pembuatan roti, tepung yang digunakan berupa tepung protein tinggi. Semakin tinggi kadar protein pada tepung, semakin kuat juga tingkat glutenisasi yang dapat memperkuat struktur pada roti. Fungsi dari tepung terigu protein tinggi  adalah sebagai bahan dasar pada roti. Gluten pada tepung terigu protein tinggi bereaksi saat fermentasi dengan mengeluarkan zat CO2 sehingga terjadi pembentukan rongga yang dapat memperkuat struktur pada roti dan juga dapat menambah volume pada roti.

2.  Air

Air berfungsi sebagai campuran pada tepung terigu sehingga membentuk adonan. Proses pencampuran air dengan tepung membentuk gluten yang sifatnya elastis dan dapat dibentuk. Air juga berfungsi sebagai pengontrol suhu adonan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena jika adonan menjadi panas saat pengadukan di mixer, dapat terjadi proses fermentasi lebih cepat namun pembentukan gluten untuk memperkuat struktur roti tidak sempurna, sehingga waktu simpan hasil olahan roti menjadi pendek. Air yang digunakan untuk pencampuran adonan lebih baik menggunakan air es untuk mencegah terjadinya proses fermentasi yang cepat.

3. Ragi

Ragi berfungsi sebagai pengembang dalam adonan roti juga sebagai pengawet yang aman dikonsumsi sehingga waktu simpan roti menjadi lebih lama. Selain itu, ragi juga berfungsi sebagai pembangkit aroma pada roti dan menambahkan sedikit rasa keasaman pada roti.

4. Garam

Garam berfungsi sebagai pengontrol dan penstabilisasi rasa pada roti, pengontrol proses fermentasi dari ragi juga sebagai pengawet alami pada roti.

5. Gula

Gula berfungsi sebagai penambah rasa juga penambah warna kecoklatan pada roti. Selain itu, warna kecoklatan dari proses pemanggangan dapat membentuk kerak luar yang menambah tekstur pada roti. Penambahan gula pada adonan roti juga dapat meningkatkan umur simpan roti.

6. Lemak

Lemak yang digunakan pada proses pembuatan roti tergolong beragam seperti butter, mix butter dan shortening. Lemak tersebut memiliki fungsi yang sama, hanya saja rasa dan gizi pada butter tersebut berbeda. Fungsi dari penambahan lemak pada roti adalah sebagai pelembut pada roti, sebagai pelumas pada adonan roti sehingga adonan lebih mudah dibentuk, juga sebagai tambahan gizi pada roti.

7. Susu

Penambahan susu pada proses pembuatan roti bertujuan untuk meningkatkan nutrisi pada roti. Namun, pada proses pembakaran, terdapat aroma lexat yang dikeluarkan karena penambahan susu, selain itu tekstur remah pada roti menjadi lebih lembut.

8. Telur

Fungsi penambahan telur sebagai penambah nutrisi & gizi juga melembutkan tekstur roti

Adapula bahan tambahan yang dapat ditambahkan saat pembuatan roti. Bahan tambahan yang ditambahkan aman untuk dikonsumsi. Bahan tambahan itu adalah bread improver. Bread improver memiliki fungsi sebagai pengawet yang aman bagi roti sehingga umur simpan roti lebih lama, melembutkan remah roti, menambah volume pada roti dan pengontrol masuk dan keluarnya gas saat proses fermentasi berjalan.

Sekian dari pembahasan saya mengenai pengenalan bahan-bahan utama pada roti beserta fungsinya. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik dan saran mengenai artikel ini. Terima kasih, salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun