5. Gula
Gula berfungsi sebagai penambah rasa juga penambah warna kecoklatan pada roti. Selain itu, warna kecoklatan dari proses pemanggangan dapat membentuk kerak luar yang menambah tekstur pada roti. Penambahan gula pada adonan roti juga dapat meningkatkan umur simpan roti.
6. Lemak
Lemak yang digunakan pada proses pembuatan roti tergolong beragam seperti butter, mix butter dan shortening. Lemak tersebut memiliki fungsi yang sama, hanya saja rasa dan gizi pada butter tersebut berbeda. Fungsi dari penambahan lemak pada roti adalah sebagai pelembut pada roti, sebagai pelumas pada adonan roti sehingga adonan lebih mudah dibentuk, juga sebagai tambahan gizi pada roti.
7. Susu
Penambahan susu pada proses pembuatan roti bertujuan untuk meningkatkan nutrisi pada roti. Namun, pada proses pembakaran, terdapat aroma lexat yang dikeluarkan karena penambahan susu, selain itu tekstur remah pada roti menjadi lebih lembut.
8. Telur
Fungsi penambahan telur sebagai penambah nutrisi & gizi juga melembutkan tekstur roti
Adapula bahan tambahan yang dapat ditambahkan saat pembuatan roti. Bahan tambahan yang ditambahkan aman untuk dikonsumsi. Bahan tambahan itu adalah bread improver. Bread improver memiliki fungsi sebagai pengawet yang aman bagi roti sehingga umur simpan roti lebih lama, melembutkan remah roti, menambah volume pada roti dan pengontrol masuk dan keluarnya gas saat proses fermentasi berjalan.
Sekian dari pembahasan saya mengenai pengenalan bahan-bahan utama pada roti beserta fungsinya. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik dan saran mengenai artikel ini. Terima kasih, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H