Mohon tunggu...
Deasy Puspitaningarum
Deasy Puspitaningarum Mohon Tunggu... Penulis - Selamat membaca semoga bermanfaat

Seorang Mahasiswa Program Studi Komunikasi yang memiliki minat dibidang tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kampung China, Wisata Budaya di Cileungsi

6 Maret 2019   08:51 Diperbarui: 6 Maret 2019   08:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR, Cileungsi -- Kalian suka berswafoto dengan tempat yang estetik? Atau sedang mencari tempat yang tepat untuk mengenali budaya baru? Kalian bisa mengunjungi Kampung China Cileungsi. 

Kampung China Cileungsi terletak di kawasan kota Wisata, tepatnya di Jalan Boulevard Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Jika pengunjung ingin mengunjungi Kampung China, alamat tersebut dapat dilihat dengan panduan maps. 

Kota wisata sendiri adalah sebuah komplek perumahan yang mengusung nuansa dari berbagai kebudayaan, seperti Eropa, Indonesia, Jepang, China dan masih banyak lagi. Tempat ini telah dibuka sejak kurang lebih sembilan tahun lalu.

Ketika pengunjung datang di Kampug China, akan disambut dengan bangunan megah setengah lingkaran yang bertulis 'Gerbang Kemakmuran' dengan patung dua penjaga memakai baju prajurit khas etnis Tionghoa dan dua pagoda. Bangunan tersebut adalah ikon utama dari Kampung China, dan pengunjung yang ingin masuk tidak dipungut biaya tiket.

Pak Ismat, seorang penjaga yang bertugas mengawasi pintu masuk menjelaskan bahwa tidak dipungutnya biaya tiket agar pegunjung lebih ramai dan tertarik untuk datang.

"Kampung China tidak memungut biaya tiket masuk. Kita bebaskan pengunjung untuk mengambil foto dan sepuasnya berbelanja." Tuturnya.

Jajaran pertokoan akan ditemui pengunjung setelah masuk ke dalam Kampung China. Uniknya, setiap pintu pertokoan tersebut terdapat lukisan yang berbeda-beda. 

Sebuah jembatan yang menghubungkan antara halaman utama dan area Kampung China bagian dalam. Dibawah jembatan tersebut ada kolam ikan mas koki yang cukup besar dengan ikan mas yang berukuran besar. 

Etnis Tionghoa percaya bahwa ikan mas koki dapat mendatangkan  rezeki dan kemakmuran. Diatas kolam tersebut juga terdapat tempat untuk beristirahat, identik dengan arsitektur bangunan kerajaan. 

Kampung China adalah objek wisata budaya serta tempat berbelanja pernak-pernik  khas Tioghoa. Dari tembok dengan warna merah muda dan merah hati, patung-patung tokoh, lampion, kolam ikan mas koki, dan masih banyak  ikon Tionghoa yang disuguhkan untuk pengunjung.

Saat hari-hari biasa tempat ini sepi pengunjung sehingga hanya beberapa ruko yang buka, namun saat akhir pekan atau hari libur akan ramai pengunjung. Hal ini dikarenakan Kampung China hanya mengadakan suatu acara seperti pameran kostum dari berbagai dinasti dan coseplay dari film terkenal seperti kera sakti. Pengunjung juga dapat menambah wawasan mengenai tokoh tersebut dan berswafoto dengan mereka.

"Saya mengunjungi Kampung China untuk menikmati arsitektur China yang menarik untuk difoto. Tahu tempat ini dari rekomendasi di internet. Cukup menarik ya, sesuasi dengan foto tempat yang ada di Internet. Cuma, Saya kira luas tapi ternyata tidak begitu luas. Tapi, kalau buat foto sih cukup estetik." Kata Haniifah, seorang pengunjung yang sengaja datang ke Kampung China untuk mengambil foto.

Sepinya pengunjung dihari biasanya dikarenakan tidak adanya suatu hal yang menarik dihari biasa, tidak adanya taman bermain atau wahana pelengkap lainnya yang dapat dinikmati. 

Saat awal dibukanya Kampung China ada banyak wahana yang dapat dicoba, seperti sepeda air, wahana bermain anak, dan masih banyak lagi. Namun, karena adanya perluasan daerah perumahan wahana tersebut ditutup dan luas wilayah Kampung China diperkecil dan dihilangkannya beberapa wahana sangat berpengaruh bagi para penjual di Kampung China.

"Saya sebagai penjual harapannya Kampung China bisa diperluas lagi wilayahnya, dtambah wahananya biar lebih menarik pengunjung meskipun hari biasa, dan lebih diperhatikan lagi jika ada tembok yang sudah mengelupas warnanya. Agar yang menikmati tidak hanya orang dewasa tapi juga bisa dinikmati oleh anak-anak." Kata teh Nisa, seorang penjual baju dan pernak-pernik China.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun