"Amplang Lezat dan Aman Berkat GMP"
" Proses yang Tak Terlihat di Balik Setiap Gigitannya"
Di balik cita rasa khas dan renyah yang selalu berhasil memanjakan lidah, amplang merupakan makanan ringan berbahan dasar ikan yang sangat populer di Kalimantan ternyata menyimpan proses produksi yang membutuhkan perhatian serius, terutama dari sisi keamanan dan kebersihan. Dengan semakin tingginya permintaan pasar terhadap produk ini, penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Â dalam pembuatan amplang menjadi krusial untuk menjaga kualitas, keamanan pangan, serta kepuasan konsumen.Â
Tahukan sobat apa GMP dan mengapa penting? Yukk kita belajar bersama
GMP adalah serangkaian pedoman yang bertujuan untuk memastikan produk makanan diproduksi secara konsisten dan terkontrol, sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam industri pangan, GMP memegang peranan vital untuk mencegah kontaminasi fisik, kimia, dan biologis yang bisa membahayakan konsumen. Hal ini sangat penting dalam industri kecil hingga besar, termasuk dalam pembuatan amplang. Untuk industri makanan tradisional seperti amplang, penerapan GMP sering dianggap sebqgai tantangan. Sebagian besar produsen amplang adalah industri kecil dan menengah (IKM) yang sering kali kurang memahami pentingnya standar kebersihan dan keamanan pangan. Namun, dengan dorongan dari pemerintah dan meningkatnya kesadaran konsumen akan keamanan produk, semakin banyak produsen amplang yang mulai menerapkan GMP.
Prinsip-prinsip GMP meliputi:
Sanitasi dan kebersihan di seluruh fasilitas produksi. Pengendalian bahan baku dan pemantauan kualitas setiap tahap proses
Sanitasi dan kebersihan di seluruh fasilitas produksi
Pengolahan dan Pengendalian Proses Produksi
Pengemasan dan penyimpanan yang memadai untuk menjaga kualitas produk.
Pelatihan pekerja untuk memastikan higienitas dan keselamatan selama bekerja.
Pengawasan dan Dokumentasi
Dalam pembuatan amplang yang ada di 2 UMKM Â pada usaha amplang ikan tenggiri di Samarinda melaksanakan prinsip-prinsip GMP pada usaha mereka seperti :
Pengendalian Bahan Baku
 Amplang terkenal karena bahan dasarnya, yaitu ikan tenggiri, gabus, atau ikan belida. Kualitas ikan sebagai bahan utama sangat memengaruhi hasil akhir. Kualitas bahan baku sangat menentukan cita rasa dan tekstur amplang. Untuk memastikan bahan baku yang berkualitas, GMP mewajibkan produsen:
Memastikan kesegaran ikan, dengan cara menyimpannya dalam suhu rendah setelah tangkapan untuk mencegah pembusukan.
Menerapkan standar kebersihan saat penanganan ikan, mulai dari proses pembersihan hingga penggilingan ikan untuk dijadikan adonan amplang.
Produsen amplang juga harus memastikan bahan-bahan tambahan seperti tepung sagu dan bumbu tidak terkontaminasi. Pengawasan terhadap pemasok bahan baku juga perlu dilakukan dengan ketat.
Sanitasi Lingkungan Produksi
Kebersihan area produksi adalah aspek kunci dalam GMP. Mulai dari tempat penyimpanan bahan baku, alat-alat produksi, hingga tenaga kerja harus selalu bersih. Penerapan sistem sanitasi yang baik mampu mencegah terjadinya kontaminasi silang antara bahan baku dengan lingkungan.
Pengolahan dan Pengendalian Proses Produksi
Tahap pengolahan dalam pembuatan amplang meliputi pencampuran ikan dengan tepung sagu, bumbu, dan bahan-bahan lainnya, kemudian membentuknya menjadi stik atau bulatan kecil yang digoreng hingga renyah. Selama proses ini, penting untuk menjaga suhu penggorengan yang konsisten agar produk matang sempurna tanpa mengandung minyak berlebih yang dapat mempengaruhi kualitas dan ketahanan produk.
Pengemasan yang Higienis
 Pengemasan amplang harus dilakukan di lingkungan yang steril untuk mencegah masuknya kontaminan dari luar. Penggunaan mesin pengemasan yang steril dan bahan kemasan yang kedap udara sangat penting untuk menjaga kerenyahan amplang sekaligus mencegah kontaminasi dari luar. GMP juga mengatur cara penyimpanan amplang sebelum didistribusikan. Produk harus disimpan di ruangan dengan suhu dan kelembaban yang sesuai untuk menjaga stabilitas produk dan menghindari pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak amplang.
Pelatihan dan Higiene Pekerja
Pekerja yang terlibat dalam proses produksi amplang harus mendapatkan pelatihan mengenai praktik kebersihan diri, termasuk penggunaan alat pelindung seperti sarung tangan dan penutup kepala. Hal ini untuk memastikan bahwa produk tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang dapat dibawa oleh pekerja.
Pengawasan dan Dokumentasi
Salah satu elemen utama dari GMP adalah pengawasan yang ketat pada setiap tahap produksi. Setiap tahapan produksi amplang, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengemasan akhir, harus didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi ini sangat berguna jika terjadi masalah dengan produk yang beredar di pasar, karena memungkinkan produsen melacak sumber masalah dan mengambil tindakan korektif.
Dalam penerapan GMP pastinya memberikan banyak manfaat begitupun halnya dalam produsen Amplang. Â Penerapan GMP bukan hanya soal mengikuti regulasi, tetapi juga memberikan banyak manfaat jangka panjang bagi produsen amplang. Dengan penerapan GMP, konsumen akan merasa lebih yakin terhadap keamanan dan kualitas amplang. Konsumen semakin sadar akan pentingnya produk makanan yang diproduksi dengan standar kebersihan dan keamanan yang tinggi. Amplang yang diproduksi dengan menerapkan GMP cenderung lebih diminati di pasar karena jaminan kualitas yang konsisten. Dengan kualitas produk yang konsisten dan aman, produsen dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas pasar, dan bahkan merambah ke pasar ekspor, seperti yang diketahui GMP sering kali menjadi persyaratan dasar dalam industri makanan, terutama untuk produk yang akan diekspor. Amplang yang diproduksi dengan standar GMP lebih mudah memenuhi regulasi internasional, membuka peluang bagi produsen untuk memperluas pasarnya hingga ke luar negeri. Produk amplang yang dihasilkan dengan standar GMP cenderung lebih tahan lama, lebih higienis, dan tentunya lebih diminati oleh konsumen yang semakin sadar akan kesehatan. Selain itu, penerapan GMP dapat mendorong inovasi dalam proses produksi. Produsen mungkin menemukan cara-cara baru yang lebih efisien dalam mengolah ikan, menghemat biaya produksi, dan tetap menjaga kualitas tinggi.
Tantangan Penerapan GMP dalam Produksi Amplang
Meskipun manfaat penerapan GMP sangat jelas tidak sedikit tantangan yang dihadapi, terutama bagi produsen amplang skala kecil. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
Keterbatasan Pengetahuan dan Sumber Daya
Banyak produsen amplang tradisional yang belum sepenuhnya memahami pentingnya GMP. Keterbatasan dalam hal akses terhadap pelatihan, teknologi, dan fasilitas yang memadai sering kali menjadi penghalang utama.
Biaya Implementasi
Penerapan GMP memerlukan investasi dalam bentuk peralatan produksi yang steril, bahan kemasan berkualitas, serta pelatihan tenaga kerja. Bagi industri kecil, biaya ini mungkin dianggap memberatkan.
Konsistensi Penerapan
Meskipun GMP telah diterapkan, menjaga konsistensi dalam setiap proses merupakan tantangan tersendiri. Pengawasan yang ketat harus terus dilakukan untuk memastikan standar tetap terpenuhi.
Solusi dan Dukungan untuk Meningkatkan Penerapan GMP
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah dan asosiasi industri makanan perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada para produsen amplang. Beberapa solusi yang dapat dilakukan a Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah dan asosiasi industri makanan perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada para produsen amplang. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
Program Pelatihan dan Pendampingan
Pelatihan secara berkala mengenai GMP dapat membantu meningkatkan pemahaman produsen kecil tentang pentingnya penerapan standar ini. Program pendampingan teknis juga dapat membantu mereka menerapkan GMP tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Subsidi untuk Fasilitas dan Peralatan
Pemerintah bisa menyediakan subsidi atau bantuan dalam bentuk peralatan produksi yang lebih modern dan sesuai standar GMP, sehingga produsen kecil tidak terlalu terbebani oleh biaya implementasi.
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset
Kolaborasi dengan akademisi dan peneliti dapat membantu produsen amplang menemukan cara-cara inovatif untuk menerapkan GMP secara efisien dan efektif.
Kesimpulan
Dalam dunia industri makanan yang semakin kompetitif, penerapan GMP menjadi elemen penting bagi produsen amplang untuk tetap relevan dan bersaing di pasar. Lebih dari sekadar formalitas, GMP adalah investasi bagi masa depan industri makanan tradisional ini. Dengan menerapkan standar kebersihan dan keamanan yang tinggi, produsen amplang tidak hanya dapat melestarikan warisan kuliner daerah, tetapi juga memastikan bahwa produk yang sampai di tangan konsumen adalah produk yang terbaik---lezat, renyah, dan aman.
Amplang, sebagai warisan kuliner yang kaya rasa, layak mendapatkan perhatian lebih dalam hal standar produksi agar dapat terus dinikmati dengan aman dan berkualitas. Produk yang sehat dimulai dari proses yang sehat dan itulah mengapa GMP menjadi sahabat terbaik bagi setiap produsen amplang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H