Dari gambar diatas dapat diliat bahwa kata "thanks" dan "makasih" juga merupakan ciri kebahasaan super polite form dari Lakoff. ciri kebahasaan ini bentuk tuturan kata atau kalimat yang sangat santun, biasanya digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati dan ingin menjaga hubungan baik. pada komentar diatas dua laki-laki tersebut mengucapkan kata "thanks" karena ingin menunjukkan kerendahan hati karena sudah diberikan edukasi untuk masa depan mereka.Â
Ada dari @eitbrace mengatakan "aduh pengen nanya tp malu",
@nanicesca "aku mau ngomongin pengalaman ku tapi malu wkwk nyimak aja dah".Â
Dari 2 komentar di atas ada kata "malu" yang menandakan bahwa perempuan tersebut masih malu dalam bertanya terkait anatomi perempuan dan malu memberikan informasi dari pengalamannya yang mungkin saja bisa memberikan pengetahuan baru. Hal ini menurut Lakoff termasuk dalam Hedge, karena perempuan cenderung masih malu jika berbicara tentang sex education terlebih yang berfokus pada pihak perempuan, selain itu juga edukasi sex yang masih tabu di lingkungan mereka.Â
Berbeda dengan lelaki yang langsung menceritakan pengalamannya
seperti salah satu komentar dari lelaki bernama @setyowidodo "betul banget, istriku sampe bisa 3x capai puncak tiap berhubungan. Emang yang dieksplor daerah situ, kerasa baget kalau dia keluar"
Komentar Laki-laki
Selanjutnya analisis dar komentar laki-laki.
@LoversCeleng "Cewe banyak diemnya sih,, kalo kurang puas hrsnya ngomong donk..gak diem bae",Â
ditanggapi @uqoh "cewek lgi yang salah, goblok",
 dibalas kembali @LoversCeleng "makanya jujur jangan bohong goblok".
Dari komentar-komentar ini terlihat dua akun ini saling mengeluarkan kata-kata kasar ini termasuk ciri kebahasaan Avoidance of strong swear words, yaitu kata yang memberikan penekanan pada kalimat menggunakan kata yang kasar atau terkesan menghina seseorang pengguaan ciri ini biasanya ada pada laki-laki akan tetapi perempuan juga ada yang seperti itu. Komentar diatas terlihat kedua lelaki tersebut menggunakan kata kasar satu sama lain yaitu kata "goblok" yang terlihat kasar. Kata "goblok" ini masih dianggap kasar dan tidak sopan oleh orang-orang terlebih dikatakan pada seseorang yang tidak dikenal. laki-laki cenderung menggunkan bahasa ini jika berdebat dengan sesama laki-laki, mereka merasa mengeluarkan kata-kata itu akan membuat mereka merasa superior. Akan tetapi bukan hanya laki-laki saja yang menggunkan kata tersebut, perempuan juga ada yang berkomentar menggunakan kata tersebut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa, perempuan juga bisa memberikan kata yang berbentuk kekerasan, dan melakukan bias gender. Tapi terkadang perempuan melakukan kekerasan karena sudah terlalu marah dan harga dirinya dibercandain.Â
Ada juga komentar dari @abrsx "kata gue mending lo sibukin diri lagi aja bang ngechat cewek daripada dilapak orang". kemudian dibalas oleh @santo yang mengatakan "otak kau memang goblok luar biasa"
Dari komentar mereka diatas juga sudah terjadi bias gender yang berbentuk kekerasan. Kekerasan yang diberikan berupa kekerasan psikologi, pada kata "goblok luar biasa", kata ini dapat dikatakan kekerasan karena memberikan penghinaan kepada orang yang membalas komentarnya, kata ini juga termasuk pada teori Lakoff yang Avoidance of strong swear words.Â
Selanjutnya ada dari @adiwijaya "ini kode istri yang tak pernah terpuaskan sama suaminya. Curhat tante apa lagi pengen dipuasin!!! hehehe".Â
Pada kata "pengen dipuasin", kata ini memiliki makna bias gender pada kekerasan seksual kepada komentar wanita yang sedang curhat. Masih pada ciri kebahasaan Swear words, dalam komentar ini dapat dilihat laki-laki yang secara tidak langsung menghina perempuan dengan kalimat "apa lagi pengen dipuasin". Kata ini sering digunakan laki-laki pada saat mereka ingin bercanda tetapi ada unsur seksualnya. Akan tetapi tidak semua bisa menganggap hal tersebut sebagai candaan apalagi perempuan yang cenderung selalu dijadiin objek seksual oleh laki-laki. Â
Kesimpulan