Mohon tunggu...
Dear Maulina
Dear Maulina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak banyak yang dapat saya tuliskan. Hanya seorang mahasiswa biasa saja, yang punya kegemaran pada band asal Australia yaitu five sauce, 5 Second of Summer maksud nya. Sayangnya mereka mulai hiatus setelah menyelesaikan tour terakhir mereka The 5SOS Show. Doakan saya bisa menyelesaikan studi per-nguliahan ini dengan baik dan tepat waktu. Mungkin itu saja, sehat selalu dimanapun kalian berada!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ironi Kesehatan Mental: Orang Lain Dulu Bahagia, Aku Bisa Nanti

15 November 2023   15:56 Diperbarui: 21 November 2023   00:15 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesehatan mental. (DOK. PIXABAY via kompas.com)

Hi people pleaser! Ya, saya atau mungkin dari kalian yang hobinya terlalu fokus menyenangkan orang lain dan lupa untuk mencintai diri sendiri. 

Sulit memberikan penolakan dengan dalih 'perasaan tidak enakan'. Selalu berusaha dan rela melakukan apa saja demi menyenangkan orang di sekitarnya. 

Contoh konkretnya adalah merasa harus selalu tersedia untuk teman atau anggota keluarga yang membutuhkan bantuan, menyetujui untuk pergi ke acara sosial yang tidak kita nikmati.

Sejak kecil, mungkin orang tua sering mengajarkan kita untuk menolong orang lain. Tidak bisa dipungkiri juga, saat menolong orang lain, ada sedikit rasa bahagia dalam diri yang kira terima sebagai 'imbalan'-nya. 

Memang sih, menolong orang adalah hal yang baik. Namun, jika terlalu berlebihan hingga akhirnya menyusahkan diri kita sendiri, itu bukanlah hal yang baik.

Padahal, mencintai diri sendiri adalah hal utama yang harus kita lakukan, lho. Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa mencintai diri sendiri adalah perbuatan egois dan menunjukkan sikap tidak acuh kepada orang lain. 

Bukannya egois, justru dengan mengedepankan rasa cinta terhadap diri sendiri, kita akan lebih siap membantu orang lain nantinya. 

Psikolog klinis Felicia Maukar sekaligus co-founder Skin Dewi mengungkapkan, mencintai diri sendiri adalah kemampuan menghargai diri. Sikap itu sama sekali berbeda dari egois. Meski sama-sama memenuhi kebutuhan diri, tujuannya berbeda.

Mencintai diri sendiri bukan berarti kita ingin menang sendiri, melainkan menghargai dan menyayangi diri kita sehingga kita bisa merasa cukup terlepas dari segala kekurangan yang kita miliki. Selain itu, sikap ini akan membuat kita memiliki hubungan sehat dengan orang lain.

Awal Mencintai Diri Sendiri (Sumber: instagram.com/the_selflove_space)
Awal Mencintai Diri Sendiri (Sumber: instagram.com/the_selflove_space)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun