Mohon tunggu...
Marintan Irecky
Marintan Irecky Mohon Tunggu... Lainnya - ENG - IND Subtitler and Interpreter

Indonesian diaspora who has been living in Saudi Arabia since 2013. Currently interested in topics about women, family and homemaking, and female intra-sexual competition.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jatuh Bangun James Dyson Hingga Jadi Kaya Raya

18 Februari 2024   01:38 Diperbarui: 18 Februari 2024   01:44 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
James Dyson (dok. Famous Entrepreneurs)

Saya tidak bisa mengubah masa lalu atau mengulang masa kecil. Untungnya setelah kuliah di luar kota dan hidup jauh dari rumah, pola pikir seperti itupun memudar pengaruhnya. Saya memang tidak jadi perancang busana, tapi pada akhirnya saya berhasil jadi pramugari di maskapai internasional dan tinggal serta bekerja di luar negeri cukup lama. 

Kok bisa? Ya bisa, karena saya tidak menyerah setelah mengalami total kegagalan sebanyak 16 kali saat interview pramugari. Suatu hari nanti akan saya tulis tentang perjalanan ini, tapi saat ini saya ingin berbagi cerita tentang sosok inspiratif lain yang tidak berhenti meski gagal berkali-kali dan sekarang dia sudah menjadi salah satu orang terkaya di Inggris.

James Dyson (dok. Famous Entrepreneurs)
James Dyson (dok. Famous Entrepreneurs)

JATUH BANGUN JAMES DYSON

Siapapun yang pernah memakai atau ingin membeli vacuum cleaner pasti pernah mendengar tentang merk Dyson. Harganya mahal, tapi kualitasnya jempolan dan praktis digunakan karena wireless. Tapi tahukah perjalanan panjang Dyson di balik penemuan berharganya yang mengantarnya jadi miliuner tersebut?

James Dyson mengalami kegagalan berkali-kali selama kurun waktu 5 tahun dengan total prototipe sebanyak 5.127 sebelum akhirnya penyedot debut G-Force diluncurkan di tahun 1983. Setelah berhasil meluncurkan produk itupun, dia masih menghadapi penolakan dari berbagai toko perabot rumah tangga di Inggris. Mereka memboikot produk Dyson karena penyedot debu pada saat itu masih memiliki kantung debu dan tersambung dengan kabel sehingga kurang praktis. 

Setelah produknya sukses di Jepang dan mulai dijual di Amerika Serikat, barulah permintaan pasar terhadap produk-produk Dyson meningkat. Kini gerai Dyson dapat ditemui di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Apa rahasia kesuksesan Dyson? 

Kegigihannya untuk berhasil serta dukungan dari sang istri. Tentunya ada banyak sekali faktor penentu keberhasilannya, namun setelah membaca berbagai artikel dan interview James Dyson, saya menemukan bahwa dua hal tersebutlah yang konstan disebut.

Kebanyakan orang tidak gigih berjuang. Jujur saja, ada berapa banyak sih orang yang akan terus berjuang setelah puluhan kali gagal? Apalagi kegagalan yang dialami Dyson bukan main, ribuan kali dan dalam kurun waktu 5 tahun! 

Dan kalau mau lebih jujur lagi, seringkali orang terdekat (orang tua, pasangan, kakak adik, sahabat) jadi orang pertama yang menggugurkan impian kita. Tak jarang, mereka pula yang mematahkan arang dengan menyebut semua kekurangan kita serta kemungkinan kenapa percobaan berikutnya akan gagal lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun