Kampung Sibaklasik kembali menjadi perhatian publik dengan keberhasilan implementasi gaya hidup zero waste melalui pendirian toko refill yang ramah lingkungan. Toko ini tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari warga lokal tetapi juga menarik minat pengunjung dari luar daerah yang ingin berkontribusi dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Toko refill di Kampung Sibaklasik beroperasi dengan konsep unik: pembeli membawa wadah sendiri untuk membeli produk kebutuhan rumah tangga seperti bahan makanan, deterjen, sabun, hingga minyak goreng. Sistem ini memungkinkan masyarakat mengurangi limbah plastik sekaligus menghemat biaya.
Menurut Bu Pipit, pengelola toko refill tersebut, pendirian toko ini muncul dari pembinaan dari lembaga swadaya masyarakat yaitu ecoton untuk hidup lebih ramah lingkungan. “Kami sadar limbah plastik adalah masalah besar. Dengan toko refill ini, kami bisa membantu warga mengurangi sampah sekaligus mempraktikkan gaya hidup berkelanjutan,” jelasnya.
Keberadaan toko refill di Kampung Sibaklasik tidak hanya dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Banyak masyarakat dari luar kampung, bahkan dari kota lain, datang untuk berbelanja sambil belajar tentang konsep zero waste. Seorang pengunjung dari Surabaya, mengaku terinspirasi setelah berbelanja di toko refill ini. “Ini pengalaman baru bagi saya. Belanja di sini membuat saya sadar betapa pentingnya mengurangi plastik. Selain itu, produk di sini juga berkualitas,” ujarnya.
Keberhasilan toko refill ini tidak lepas dari penerapan sistem zero waste yang konsisten di Kampung Sibaklasik. Beberapa inisiatif lain yang mendukung keberhasilan ini antara lain:
1. Edukasi Warga
Kampung ini rutin mengadakan pelatihan pengelolaan sampah, seperti pembuatan kompos dan daur ulang plastik.
2. Kebijakan Lingkungan
Semua rumah tangga di Kampung Sibaklasik diwajibkan memilah sampah organik dan anorganik, sehingga limbah yang dihasilkan bisa dikelola dengan baik.
3. Kolaborasi dengan Komunitas
Toko refill bekerja sama dengan komunitas lingkungan untuk memasok produk lokal, seperti sabun organik dan rempah-rempah, yang dikemas tanpa plastik.
Selain memberikan manfaat lingkungan, toko refill ini juga memberikan dampak ekonomi positif. Produk yang dijual memiliki harga lebih terjangkau karena warga hanya membeli sesuai kebutuhan tanpa tambahan biaya kemasan. Selain itu, toko ini juga membuka peluang usaha bagi warga yang memproduksi barang ramah lingkungan, seperti tas kain dan wadah daur ulang.
Keberhasilan toko refill ini menarik perhatian banyak komunitas dan pemerintah daerah yang ingin mencontoh konsep serupa di tempat mereka. Beberapa perwakilan desa dari Gresik dan sekitarnya bahkan datang untuk mempelajari sistem operasional dan manajemen toko.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik, toko refill Kampung Sibaklasik berencana memperluas jangkauan produk dan membuka pelatihan reguler tentang gaya hidup zero waste. Harapannya, langkah ini bisa memperkuat komitmen warga dan pengunjung untuk bersama-sama menjaga lingkungan.
“Zero waste bukan sekadar tren, tapi cara hidup yang harus kita terapkan. Melalui toko refill ini, kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap bumi,” pungkas Dewi.
Kampung Sibaklasik telah membuktikan bahwa solusi ramah lingkungan bisa menjadi langkah praktis yang bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H