Mohon tunggu...
Dea nur Sapitri
Dea nur Sapitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Geografi dalam Kurikulum 13

21 Juni 2022   22:20 Diperbarui: 22 Juni 2022   12:06 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geografi jelas berbeda dengan mata pelajaran tersebut. Objek kajiannya sangat luas karena permukaan bumi sehingga untuk melihat keseluruhan dibutuhkan alat untuk memperkecil, yaitu peta. Proses distribusi, interaksi ruang, interdependensi antar wilayah, dan sejenisnya tidak dapat diamati secara langsung seperti halnya kodok. Dengan karakteristik demikian, kelak akan banyak mengalami sedikit kesulitan ketika ada aturan yang mengharuskan pembelajaran geografi menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik.

LANDASAN TEORI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

Pendekatan saintifik adalah nama lain dari pendekatan keterampilan proses yaitu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk melakukan proses penelitian. Dalam model ini peserta didik dilatih melakukan kegiatan layaknya ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Tujuan utama adalah untuk mengembangkan sikap ilmiah dan membina keterampilan belajar (basic learning tools) dalam mengembang-kan dirinya secara mandiri. Langkah pembelajaran saintifik mengadopsi langkah penelitian ilmiah

Langkah pembelajaran keterampilan proses sains yang daijukan para ahli banyak ragamnya. Namun Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Bagian Pedoman Umum Pembelajaran memberi ketetapan bahwa langkah pembelajaran saintifik berikut.

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES (PENDEKATAN SAINTIFIK) DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

pembelajaran, sebaiknya memperbanyak kegiatan Mengamati saja untuk “mengejar” penyampaian materi. Langkah kegiatan lainnya yaitu Menanya, Mencari data (observasi), Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan cukup dilakukan sekemampuan saja, namun demikian harus tetap memiliki semangat untuk tetap berusaha melatih peserta didiknya dalam mencoba langkahlangkah saintifik. Ruang lingkup, tema, atau topik yang diangkat untuk latihan melakukan langkah saintifik dipilih yang paling mudah dan sederhana sederhana sehingga memungkinkan peserta didik dapat terlibat dan mempraktikannya. Guru tidak perlu memaksakan diri memilih tema yang sulit karena akan mubadzir dan tidak bermakna bagi peserta didik.

Jika diterapkan dalam pembelajaran geografi, guru harus mengidentifikasi masalah atau tema yang akan diangkat menjadi bahan pembahasan, bahan diskusi, bahan latihan penelitian, dan bahan yang akan dikerjakan. Tema yang dapat diangkat dalam geografi misalnya urbanisasi, banjir, angka kelahiran, produktivitas pertanian, sebaran barang tambang, dan lain-lain.

Dengan sifat kajian geografi yang dijelaskan di atas, memiliki implikasi terhadap pembelajaran geografi di sekolah. Mata pelajaran geografi yang disampaikan melalui pendekatan saintifik memiliki kesulitan terutama pada penyediaan dan pengemasan sumber belajar, serta pengelolaan kelas pada langkah ketiga yaitu observasi lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Permendikbud no. 58 Th. 2014, Tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTsPermendikbud no. 59 Th. 2014, Tentang Kurikulum 2013 SMA/MA, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA 

[2]Yani, A. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung Alfabeta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun