Tak berselang lama dari memasuki Tol, seperti yang diharapkan. Rombongan telah mencapai Pelabuhan Bakauheni dalam waktu singkat. Cakrawala di hadapan menunjukkan lautan selat Sunda dan pulau-pulau berbukit yang indah.Â
Kapal dan perahu menghiasi perairan, sementara kendaraan darat memenuhi pelabuhan, mengantre untuk menyebrang. Dari sebrang Kulon sana, berdatangan pula kapal penyebrangan yang mengangkut berbagai jenis transportasi dari bumi padi ke bumi emas.
Biarpun langit sudah kemerahan, namun perjalanan tetap harus dilanjutkan. Lagipula langit merah adalah alasan aneh untuk menghentikan perjalanan di dunia modern ini. Siapa yang tidak ingin menyebrang jika ia ingin menyebrang dalam keadaan rombongan, baik dengan orang ataupun dengan barang. Itupun dalam keadaan rombongan yang ramai. Penyebrangan dari Bakauheni menjadi penutup perjalanan pergi Penulis ke pulau Jawa di Sumatera.Â
Perjalanan jauh yang melewati Jalan Umum dan Jalan Tol memberikan penulis berbagai pengalaman baru. Memang, ini bukan kali pertama penulia merentas pulau Sumatera, namun ini sebagai narasi dari penulis aka Jalan Umum dan Jalan Tol. Saat ini, Penulis masih menunggu di dermaga, menunggu kapal penyebrangan untuk menyebrangkan rombongan ke seberang Selat Sunda sana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H