MENUJU PENYEBARAN
Langit menunjukkan siang mulai berubah menjadi sore. Setelah puas dan kenyang makan dan tak lupa pula sembahyang pada Tuhan yang maha esa, Penulis dan rombongan memasuki gerbang Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.Â
Suasana Tolo menuju penyebaran ini agak mirip dengan Tol Palembang menuju Lampung, bedanya, pada Tol Bakauheni-Terbanggi Besar ini lebih banyak berdekatan dengan pemukiman penduduk.Â
Sawah dan Sawit sama-sama menghiasi dua sisi jalan Tol. Terkadang silih berganti kebun-kebun karet juga turut serta menghiasi pemandangan. Terdapat keunikan tersendiri pada Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, yaitu banyaknya Flyover yang membelah jalan. Pemukiman penduduk terbukti dipenuhi beberapa tuntutannya.Â
Jalan Tol juga merupakan berkah tersendiri bagi perjalanan lintas provinsi Sumatra. Waktu tempuh yang lebih singkat, juga kualitas tranportasi yang melewati Jalan Tol secara umumnya lebih bagus dibandingkan yang melewati jalan umum lintas sumatra.Â
Tidak ada barang, sayur, buah, apalagi hewan ternak di dalam kendaraan. Hewan-hewan ternak hanya menjadi pemandangan yang menghibur bagi Penulis selama perjalanan. Belasan jam di atas bus tentu membosankan.Â
Posisi strategis jalan Tol yang melewati kawasan pedesaan dan tanah-tanah industri mempersembahkan pemandangan yang tidak bisa dilihat jika melewati jalan umum.Â
Pabrik-pabrik raksasa milik perusahaan-perusahaan lokal maupun luar yang bertempat di tanah sumatra-tidak dapat dibandingkan dengan pabrik mega raksasa seperti di tanah Jawa-adalah pemandangan yang jarang terlihat di kawasan berkembang seperti di Pesisir Sumatra Timur.Â
Apalagi Tol hingga tulisan ini dibuat masih belum menghubungkan hingga Jambi ke Aceh. Dengan adanya Jalan Tol, biarpun harus merogoh kocek, namun sepadan dengan imbalannya, Penulis berhasil meredukia jumlah penat dan pegal pada seluruh tubuh dan pikiran.Â
PELABUHAN BAKAUHENI