Meskipun frasa tersebut mungkin tidak memiliki asal usul yang jelas dan tunggal, popularitasnya yang tersebar luas dan keberadaannya yang bertahan lama menunjukkan bahwa frasa tersebut telah menyentuh hati banyak orang, selaras dengan keinginan mereka akan kejelasan, wawasan, dan kemampuan untuk memahami narasi palsu yang terkadang bisa bikin bingung dan mengaburkan kebenaran. Karena menggugah pikiran, ungkapan ini mengundang kontemplasi dan diskusi lebih dalam.
Relevansi Dengan Tahun 2024
Kita hidup di jaman di mana akses kepada informasi (hoaks maupun bukan) hanya seujung jari, sehingga membutuhkan filter untuk menyaring paparan hoaks. Ungkapan ini mengingatkan kita untuk selalu menyaring dan memasak informasi dengan pikiran kritis sehingga bermanfaat untuk dikonsumsi. Jadi saya kira ungkapan ini merupakan ungkapan yang sangat relevan dengan jaman kita sekarang.
Alasan lebih khususnya adalah karena tahun 2024 merupakan tahun pemilu di banyak negara seantero bumi. Termasuk di Indonesia, Pilpres, Pileg, dan Pilkada juga diselenggarakan tahun ini. Para pemimpin yang akan merepresentasikan dan mengakomodasi kepentingan rakyat akan ditentukan tahun ini. Makanya untuk memilih pemimpin yang baik, mata (baca: pikiran) kita butuh realize real lies. Ungkapan ini mengingatkan kita untuk bisa mengenali kandidat mana yang terbaik. Atau paling tidak, bisa mengetahui mana yang omongannya palsu dan mana yang jujur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H