Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Narendra Modi Menang Pemilu India, Bagaimana Seharusnya Dunia Menyikapinya?

6 Juni 2024   00:36 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:31 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi kalau dilihat dari hasil pemungutan suara, sepertinya tidak begitu. BJP atau Partai penguasa yang mengusung Modi hanya memperoleh sekitar 37% suara. Kalau dibandingkan dengan otokrasi yang sebenarnya seperti di Rusia atau Iran hasilnya jauh berbeda.

Di Rusia Presiden Putin memenangkan 87% suara. Di Iran pemenang pemilu presiden terakhir memenangkan 72% suara. Hasil wow seperti itulah yang biasanya menjadi indikator dari otokrasi. Namun Barat tetap bersikeras menyamakan India dengan negara-negara tersebut. 

Siapa yang harus disalahkan di sini? Karena para pemilih di India sebenarnya cukup cerdas. Lihat saja bagaimana mereka memberikan suara di Delhi. Ketujuh kursi legislatif jatuh ke tangan BJP. Namun dalam pemilihan perdana Menteri yang terjadi justru sebaliknya, mereka memilih partai oposisi di India. 

Negara bagian Karnataka tahun lalu mereka memilih partai oposisi untuk legislatif tetapi tahun ini mereka memilih BJP. Bahkan di Odisha sampai Lakshadweep, BJP menyapu bersih pemilihan legislatif. Mereka memenangkan 19 dari 21 kursi tetapi di pusat mereka hanya memenangkan 53% kursi.

Hal ini menunjukkan bahwa pemilih di India sangat cerdas, sangat berbeda dengan yang terjadi di negara lain. Misalnya Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam dari 50 negara bagian hanya 7 yang menjadi swing state, sisanya tidak pernah berubah pikiran.

Tidak masalah, apakah pemerintahan terkini memecahkan rekor inflasi. Perang Luar Negeri yang tak ada habisnya juga tidak akan menjadi masalah. Negara bagian yang berwarna biru (Demokrat) akan tetap berwarna biru, dan negara bagian yang berwarna merah (Republik) akan tetap berwarna merah.

Jadi saya kira Barat harus berhenti meremehkan dan menghina pemilih India (maupun negara lainnya di dunia). Mereka harus belajar menghormati proses demokrasi yang telah berlangsung di India.

Karena bagi negara-negara Selatan, stok demokrasi yang inspiratif sedang menurun secara global. Kita telah menyaksikan kudeta dan kekacauan yang terjadi di negara-negara Selatan seperti Afrika dan Amerika Latin. Sehingga pemilu India kali ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa demokrasi berhasil. Dan merupakan bentuk pemerintahan yang terbaik. Tidak hanya di negara-negara Barat yang kaya tapi juga di seluruh dunia.

Saya kira, India telah mengirimkan pesan kepada semua orang. Untuk dunia Barat, "cek kembali demokrasi di negara sendiri". Untuk negara-negara Selatan, "Demokrasi masih merupakan sistem terbaik".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun