Apakah Israel sedang menatap akhir dari Perjanjian Abraham? Saya menanyakannya karena 3 tahun setelah Israel, Uni Emirat Arab  dan Amerika Serikat berjabat tangan dan setuju untuk menormalisasi hubungan Arab-Israel, perdamaian di Asia Barat terasa seperti mimpi belaka.  Nyatanya tiga tahun  lalu ketika Perjanjian ini ditandatangani, pendiriannya berubah.
Sejatinya, perjanjian ini menyiapkan panggung bagi hubungan antara Israel dan dunia Arab untuk bangkit dan berkembang. dan ada beberapa keuntungan besar. Israel dan UEA menandatangani perjanjian perdagangan bebas. Mereka menandatangani perjanjian di berbagai bidang termasuk investasi bilateral, kedokteran, dan perjalanan luar angkasa.
Menteri luar negeri UAE Abdullah Bin Zayed Al-Nahyan bahkan mengunjungi Yerusalem pada tahun 2022. Secara simbolis. foto Bin Zayed meletakkan karangan bunga di Yad Vashem, Pusat Peringatan Holocaust dunia, menjadi momen bersejarah.
Dan kemudian KTT di Israel yang mempertemukan para menteri luar negeri dari UEA, Bahrain, Mesir, Maroko, dan AS. Bahkan Turki meningkatkan hubungan dengan Israel setelah Perjanjian tersebut. Hal ini menunjukkan betapa posisi strategis Israel sebenarnya telah meningkat.
Sekarang semua pekerjaan dan kemajuan Israel ini seolah tersapu bersih seiring dengan berlanjutnya Perang Gaza. Israel menghadapi isolasi global. AS yang merupakan sekutu terdekatnya dan salah satu tokoh terbesar dalam Perjanjian Abraham juga tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap Israel.
Presiden AS Joe Biden telah mengeluarkan ultimatum kepada Perdana Menteri Israel  Benyamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil atau AS menghentikan dukungan. Â
Terlebih lagi setelah berbulan-bulan mengkritik Israel atas serangan Gaza, UEA juga dilaporkan memutuskan hubungan dengan Israel. Menurut berbagai laporan, Abu Dhabi telah memutuskan untuk menghentikan semua koordinasi bilateral dengan Israel dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke negara tersebut. Intinya UEA telah mengambil sikap.
Pertanyaannya adalah apakah negara-negara Arab lainnya akan mengikuti langkah UAE?
Beberapa tahun yang lalu, Amerika Serikat telah mencapai pencapaian kebijakan luar negeri yang besar. Washington berhasil membuat negara-negara Arab dan Israel menandatangani Perjanjian Abraham. KTT tersebut ditandatangani di White House pada tahun 2020 dan menandai perubahan signifikan dalam lanskap geopolitik Asia Barat.
Negara-negara utama yang terlibat dalam Perjanjian tersebut termasuk Israel, UEA, Sudan, Maroko. Penandatanganan perjanjian tersebut penting karena akan membangun hubungan diplomatik penuh antara Israel dan negara lainnya.Â