Memasuki bulan ke sepuluh perang Ukraina, pertempuran untuk menguasai wilayah masih berlangsung. Tapi ada medan pertempuran lain yang memanas yakni pasokan gas.Â
Dalam beberapa bulan terakhir Rusia meningkatkan tekanan pada negara-negara Barat khususnya Eropa. Pasokan gas Rusia ke benua biru dikurangi secara substansial sejak perang dimulai.Â
Kita semua tahu betapa parahnya Eropa dipengaruhi oleh harga gas yang melonjak tinggi. Para pemimpin Eropa mengeluarkan perintah penjatahan gas.
Ada kekhawatiran kalau orang Eropa terpaksa melalui musim dingin tanpa penghangat yang cukup. Para pemimpin Eropa  menunjuk jari kepada Rusia. Mereka menuduh Moskow  telah "mempersenjatai pasokan gas".
Eropa yakin bahwa Rusia memeras mereka dan menggunakan energi sebagai senjata. Dalam beberapa komentar pemimpin Eropa, terlihat kalau Eropa merasa sebagai korban karena Moskow menggunakan pengaruh terbesarnya terhadap pasokan gas Barat
Tapi leverage Rusia itu bisa melemah. Harga gas tiba-tiba mulai turun di Eropa. Harga patokan untuk gas alam di Eropa mengalami penurunan lebih dari 70 persen. Itu angka yang banyak sekali. Kenapa bisa?Â
Sederhana, Eropa  sudah punya cukup gas yang dibutuhkan untuk saat ini. Cadangan gas Jerman lebih dari 97% penuh.Â
Stok rata-rata gas Eropa mencapai angka 93%, dan itu jauh di atas target 80% yang telah ditetapkan oleh para pemimpin Eropa untuk menghadapi musim dingin. Jadi tampaknya Eropa sedang berada dalam posisi yang baik sekarang.
Tapi bagaimana tepatnya perubahan drastis ini terjadi? Belum lama ini Eropa mengeluh tentang kekurangan gas, tiba-tiba mereka santai  karena surplus.Â
Ada kombinasi beberapa faktor yang berperan membawa kursi goyang surplus gas ke halaman Eropa.Â