Sejak Xi Jinping berkuasa, terjadi peningkatan keamanan internal termasuk sensorship, kepolisian yang lebih tegas, dan meningkatnya kontrol partai atas kehidupan sehari-hari warga China.
Meski sangat ketat, ada orang di China melakukan protes menentang kebijakan "ekses" ini. Minggu lalu, terjadi aksi protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Xi Jinping. Protes tersebut melalui spanduk tersebut menyebut Xi jinping sebagai seorang diktator.
"Jangan ada tes Covid, saya ingin mencari nafkah. Jangan ada Revolusi Kebudayaan, saya ingin reformasi. Jangan ada lockdown, saya ingin kebebasan. Jangan ada pemimpin, saya ingin memilih. Jangan ada kebohongan, saya ingin martabat. Saya tidak akan menjadi budak, Saya akan menjadi warga negara," tulis salah satu spanduk, dikutip dari AFP, Jumat (14/10).
Spanduk lainnya menyerukan warga agar menyingkirkan 'diktator pengkhianat' (merujuk kepada Presiden China, Xi Jinping).
Aksi protes seperti ini bisa berarti apa saja dalam jangka panjang. Dapatkah aksi ini memicu gerakan massa lainnya? Â Akankah Xi Jinping tetap dalam kendali penuh? Bisa iya, bisa tidak. Saya kira, kita harus menunggu dan melihat perkembangannya.